Haruskah Menyantap Ikan Segar di Korsel?
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2017 18:17 WIB
Tulisan dari M. Aji Surya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bertandang ke negeri ginseng tanpa makan ikan, seperti naik haji tidak ke kabah. Jangan pernah lewatkan dan carilah kesempatan. Daripada jadi mimpi dan penyesalan seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Lihatlah, hampir semua restoran dan kaki lima menjual makanan yang terbuat dari ikan. Ada odeng, cumi bakar hingga aneka sup ikan. Ini membuktikan bahwa ikan menjadi kuliner tradisional Korea yang layak dicoba.
Tidak heran, di hampir semua kota disana terdapat pasar ikan di tengah kota. Bahkan juga tersedia aneka restoran yang siap memasakkan ikan Anda. Yang penting, jangan lupa bawa dompet!
Ikan cukup dibeli lalu dibawa ke restoran. Tunggu sebentar, akan segera datang diatas meja aneka makanan sampingan seperti kimchi dan sayuran. Setelah itu, ikan yang Anda pesan akan datang sesuai harapan, apakah digoreng, dibakar atau dikukus.
Yang jelas, meminta tolong memasak ikan akan dikenakan biaya tersendiri. Maklumlah, restoran menyediakan tempat sekaligus jasa memasak. So, semua akan fair. Tiap kota akan berbeda harga memasak ikan. Tanyakan bila tidak yakin.
ADVERTISEMENT
Di Seoul misalnya, terdapat pasar ikan terbesar yang namanya Noryanjin. Di gedung lima lantai ini, isinya nyaris hanya dua: ikan segar dan restoran. Pada hari dan jam tertentu akan dipadati orang.
Hampir semua ikan yang dijual masih dalam keadaan hidup dan ditaruh di akuarium. Rata-rata dijual “ikan sebelah”, salmon, king crabs, udang, belut dan cumi-cumi. Itulah makanan favorit di Korsel.
Jangan khawatir, tempatnya penjualan ikan selalu bersih dan nyaman. Nyaris tidak ada bau amis ikan walaupun mereka membersihkan ikan di tempat. Semua sudah ada standar kebersihan yang harus diikuti.
Makan ikan segar di pusat penjualannya selalu menyenangkan. Apalagi di negeri ginseng jarang terjadi upaya penjual “ngerjain” pembeli. Yang penting, datanglah di waktu yang tepat, sebab kalau salah waktu bisa-bisa harus antri mencari tempat duduk di restoran. ()
ADVERTISEMENT