Murid SD Internasional di Seoul Ketagihan Main Gamelan

M. Aji Surya
Diplomat dan mahasiswa Program Doktoral Pengkajian Amerika Universitas Gadjah Mada (UGM).
Konten dari Pengguna
30 November 2017 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M. Aji Surya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Murid Kent Foreign School Belajar Gamelan (Foto: Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Murid Kent Foreign School Belajar Gamelan (Foto: Aji Surya)
ADVERTISEMENT
Sukses dengan dibukanya kelas gamelan untuk warga Korea Selatan, kini gamelan mulai di kenal oleh publik Negeri Ginseng tersebut. Terbukti dengan banyaknya permintaan kunjungan ke KBRI dari instansi pendidikan di Korea Selatan khususnya untuk belajar gamelan.
ADVERTISEMENT
Kent Foreign School adalah salah satu diantara yang telah berkunjung ke KBRI dengan 19 murid dengan jenjang pendidikan kelas 6 Sekolah Dasar (30/11/2017). Mereka berasal dari berbagai negara yaitu Amerika Serikat, China, Uzbekistan, Bangladesh, Sri Lanka, Indonesia, Angola, Pakistan, Canada dan Korea Selatan.
Nampak sekali antusiasme para murid ketika masuk ke dalam ruang gamelan. Jelas saja, ini merupakan kali pertama mereka melihat secara langsung seperangkat gamelan yang nampak berkilauan. Para murid saling berebut menempati masing-masing instrumen yang akan mereka mainkan.
Murid Kent Foreign School Belajar Gamelan (Foto: Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Murid Kent Foreign School Belajar Gamelan (Foto: Aji Surya)
Pada kelas gamelan singkat tersebut, pengajar gamelan KBRI Seoul telah menyiapkan 2 partitur lagu untuk diajarkan yaitu Lancaran Manyar Sewu laras Slendro Pathet Manyura dan Lancaran Kebo Giro Laras Pelog Pathet Barang. Kedua lagu tersebut sangat cocok untuk diajarkan kepada murid-murid SD dikarenakan bernuansa ceria dan gembira.
ADVERTISEMENT
Para murid asik bermain gamelan secara bergantian, sampai tidak sedikit dari mereka yang secara spontan bergoyang-goyang saat bermain gamelan. Merekapun mengungkapkan ekspresi kegembiraannya. "Saya sangat senang dapat bermain alat musik ini (gamelan) sampai tidak terasa waktu berjalan sangat cepat hingga kelas gamelan usai," ucap Arslanbek salah seorang murid asal Uzbekistan.
Nampaknya mereka masih kurang puas dengan durasi 2 jam yang telah mereka lewati untuk belajar gamelan. Bahkan ada beberapa murid yang enggan pulang dikarenakan masih ingin bermain gamelan. Dengan antusiasme yang sangat tinggi, tidak menutup kemungkinan bahwa kelas gamelan singkat untuk para murid akan dilakukan setiap bulan.
KBRI Seoul akan terus memfasilitasi siapapun yang ingin belajar gamelan. Dengan adanya kelas gamelan singkat yang diberikan KBRI kepada sekolah-sekolah yang ada di Korsel diharapkan dapat menjadi salah satu upaya promosi budaya Indonesia di Negeri Ginseng.
ADVERTISEMENT