Terminal Bus Pasar Minggu Sepi Penumpang

Ajo
Penyuka buku, penikmat teater dan seni pertunjukan. Menulis cerita pendek, esai, dan naskah drama.
Konten dari Pengguna
4 November 2017 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sabtu, 4 November 2017 suasana terminal bus Pasar Minggu Jakarta Selatan terasa begitu sepi. Gambaran ini berbanding terbalik dengan keramaian pengguna jasa KRL dan transportasi online di depan stasiun yang berada di seberang terminal. Perbedaan ini menunjukkan bahwa transportasi umum massal dan online lebih diminati daripada moda transportasi umum seperti bus, kopaja, serta angkutan umum.
ADVERTISEMENT
Di loket pembelian karcis, tampak beberapa penumpang menunggu bus yang akan membawa mereka ke tempat tujuan masing-masing. Salah satunya Pak Kasdi (50) yang akan pulang kampung ke Klaten, ia mengakui masih menggunakan bus karena tidak mengerti cara menggunakan kereta. Pak kasdi juga mengatakan lantaran sepi ia biasanya mesti menunggu berjam-jam.
Kesan sepi juga dirasakan para agen penjualan karcis yang tidak banyak melayani pembelian karcis. Sementara bus-bus berjejer menunggu giliran keberangkatan yang bisa saja molor demi menunggu penumpang.
Berdasarkan keterangan dari Adam, anggota regu Dinas Perhubungan yang bertugas di terminal, sampai saat ini terminal Pasar Minggu masih menyediakan 30 trayek perjalanan dalam kota, yang terdiri dari DAMRI, KOPAJA, serta angkutan umum berbagai jurusan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut mengenai sepinya terminal, Juma selaku kepala agen bus menjelaskan kondisi ini sudah terjadi semenjak diberlakukannya pengalihan trayek luar kota ke terminal Pulo Gebang. Pengalihan menyebabkan jumlah penumpang mengalami penurunan drastis. Meskipun agen masih menyediakan karcis jurusan luar kota dengan cara menyalurkan penumpang ke Pulo Gebang, tetapi jumlah total penumpang tiap harinya tidak melebihi 60 orang.