Risiko Covid-19 dalam Aktivitas Sehari-hari saat New Normal Menurut Pakar

Lifepal
Marketplace asuransi terbaik yang dilengkapi layanan kesehatan untuk pengguna, Lifepal memberikan edukasi soal perencanaan keuangan guna meraih tujuan finansial
Konten dari Pengguna
3 Juli 2020 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lifepal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Risiko Covid-19 dalam Aktivitas Sehari-hari saat New Normal Menurut Pakar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Akhir pandemi Covid-19 belum menemui titik terang dan masih sebatas menjadi prediksi. Menurut Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Dr. Tri Yunis Miko Wahyono, vaksin Covid-19 diperkirakan baru akan tersedia di Indonesia dalam waktu satu setengah tahun. Itu pun baru perkiraan kasar.
ADVERTISEMENT
Jika pembatasan kegiatan masyarakat dipertahankan berlangsung sepanjang waktu tersebut, maka kerugian ekonomi yang dialami masyarakat Indonesia hampir dapat dipastikan akan semakin besar.
Oleh karena itu, pemerintah tengah menggodok kebijakan New Normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19, selama belum ditemukannya vaksin atas virus ini. Tujuannya tentu untuk memutar kembali roda perekonomian yang tersendat karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat lainnya. "Perkiraannya, vaksin Covid-19 baru akan tersedia di Indonesia dalam waktu satu setengah tahun. Maka, jika selama satu setengah tahun kegiatan masyarakat ditutup, maka kerugian ekonomi akan sangat besar. Mau tidak mau, maka tawarannya adalah New Normal," ujar Miko kepada Lifepal.co.id.
ADVERTISEMENT
Namun, sebesar apakah risiko terjangkit COVID-19 dalam kegiatan sehari-hari?
Guna memberikan edukasi ke masyarakat seputar aktivitas di era New Normal, Lifepal.co.id yang berkolaborasi dengan Pakar Epidemiologi FKM UI Dr. Tri Yunis Miko Wahyono, Msc. membuat daftar aktivitas yang umum dilakukan masyarakat sehari-hari dilengkapi dengan potensi tingkat risiko terpapar Covid-19 dari aktivitas tersebut.
Terdapat empat level risiko yang kami buat yakni, “rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.”
Untuk menentukan sebuah aktivitas masuk ke salah satu kategori penularan di atas, kami mempertimbangkan beberapa faktor antara lain adalah:
ADVERTISEMENT
Berikut adalah daftar aktivitas sehari-hari yang umum dilakukan serta level risiko yang kami buat berdasarkan parameter di atas.

Aktivitas di lingkungan tempat tinggal dan kegiatan umum sehari-hari

Ini merupakan kategori aktivitas sehari-hari yang dilakukan masyarakat pada umumnya. Aktivitas ini mencakup kegiatan di rumah, belajar di sekolah, bekerja, hingga menggunakan fasilitas publik dan menjalani kegiatan keagamaan.
Anda dapat melihat pula seberapa tinggi tingkat risiko penularan Covid-19 dari masing-masing aktivitas. Sebagai contoh, pada poin pertama, apabila alamat tinggal Anda di daerah yang menjadi zona merah, maka risiko tertular Covid-19 akan “sangat tinggi” apabila Anda tidak taat pada protokol kesehatan. Namun, jika taat, maka risiko tersebut dapat ditekan sedemikian rupa meskipun hanya sampai pada level “tinggi” saja.
ADVERTISEMENT

Aktivitas transportasi

Kategori ini mencakup aktivitas penggunaan fasilitas transportasi mulai dari transportasi pribadi, umum, hingga online. Infografis di bawah ini dapat menjadi panduan bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan transportasi massal seperti pesawat dan kereta api, sampai angkutan umum, mobil pribadi, hingga ojek online.

Aktivitas konsumsi

Infografis di bawah ini berisikan panduan untuk masyarakat yang ingin melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belanja barang, makanan, hingga hal-hal menyangkut pemanfaatan layanan purna jual suatu produk yang telah dibeli.

Aktivitas kesehatan, kebugaran, dan rekreasi

Berikut adalah infografis yang dapat dijadikan panduan bagi masyarakat yang ingin melakukan aktivitas-aktivitas seperti olahraga, pergi ke tempat hiburan, dan melakukan konsultasi kecantikan maupun kesehatan.

Apa syarat yang harus dipenuhi untuk memasuki masa New Normal?

Perlu diketahui bahwa World Health Organization (WHO) telah mensyaratkan enam kriteria untuk dipatuhi negara-negara yang ingin melonggarkan pembatasan pergerakan masyarakat. Untuk di Indonesia, dalam hal ini pembatasan yang dimaksud adalah PSBB.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dr. Tri Yunis Miko Wahyono menilai bahwa, seluruh lapisan masyarakat harus mendukung kebijakan ini dan siap beradaptasi pada perubahan mendadak.
“Justru masyarakat harus benar-benar mendukung, ada penyuluhan besar-besaran.
Karena apabila sewaktu-waktu New Normal dicabut karena ada outbreak, masyarakat harus siap,” ujar Miko.

Pentingnya mematuhi protokol kesehatan

Dari infografis di atas, kita dapat melihat bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan dapat menurunkan tingkat risiko terpapar Covid-19, meskipun tidak menghilangkan sama sekali risiko tersebut. Oleh karena itu, amat disarankan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Beberapa protokol kesehatan yang masih harus diikuti memasuki masa New Normal adalah selalu mengenakan masker saat beraktivitas, memperbanyak frekuensi mencuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer, menerapkan social distancing alias menjaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain, serta menghindari kerumunan orang.
ADVERTISEMENT

Catatan penulis

Untuk membuat laporan ini, Lifepal.co.id berkolaborasi dengan Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Dr. Tri Yunis Miko Wahyono. Dari data tersebut, kami membuat infografis aktivitas sehari-hari masyarakat, dan risiko akan terjangkit virus Covid-19 dari aktivitas tersebut. Olah data dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.