Cegah Klaster Sekolah, Pemkot Malang Gelar Swab Rutin untuk Siswa dan Guru

Konten Media Partner
24 September 2021 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang Sutiaji (kiri) ketika meninjau swab untuk guru dan siswa demi mencegah klaster di sekolah saat PTM. (Foto: Pemkot Malang)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang Sutiaji (kiri) ketika meninjau swab untuk guru dan siswa demi mencegah klaster di sekolah saat PTM. (Foto: Pemkot Malang)
ADVERTISEMENT
Wali Kota Malang,H. Sutiaji meninjau pelaksanaan swab di 2 sekolah yakni, SMP Negeri 20 Malang dan SDN Bunulrejo 2 Malang, Jumat (24/9/2021).
ADVERTISEMENT
Peninjauan ini dalam rangka penerapan program swab rutin bagi siswa dan guru yang dicanangkan Pemerintah Kota Malang sejak pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) kembali digelar.
Termasuk menguatkan testing dilingkungan sekolah dan mewaspadai terjadinya penularan COVID-19 selama pelaksanaan PTM.
“Memang ini sudah menjadi program sebetulnya. Kami sudah programkan bahwa siswa dan guru dilakukan testing secara reguler bukan insidental. Jadi ada tahapannya. Karena itu tadi, untuk mewaspadai sedini mungkin,” kata Sutiaji.
Swab pagi itu digelar untuk guru dan sejumlah siswa yang telah mendapat izin dari orang tua. Nampak mendampingi Wali Kota Sutiaji dalam peninjauan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif.
ADVERTISEMENT
Sutiaji berharap program swab rutin di sekolah ini dapat terus dikuatkan. Nantinya, swab rutin ini akan menyasar kepada guru dan siswa.
Wali Kota Malang Sutiaji (memakai topi) tengah meninjau tes swab di sekolah untuk mencegah klaster COVID-19 di sekolah. (Foto: Pemkot Malang)
“Akan kita perbanyak terus (swab, red). Karena akan kita lakukan 3T (tracing, testing, treatment, red). Baik di sekolahan maupun di masyarakat. Harapannya sedini mungkin kita ketahui positive ratenya berapa,” jelasnya
Seiring PTM yang dapat kembali berjalan, Sutiaji mengimbau agar kegiatan di sekolah tetap diimbangi dengan berbagai penerapan kebiasaan baru serta tetap waspada.
“Tetap kita waspada. Makannya kita lakukan testing terus menerus,” tambah Sutiaji.
Apalagi, lanjutnya, swab rutin ini menjadi penting untuk dilakukan, terutama bagi siswa. Mengingat, mayoritas siswa SD belum mencapai usia minimum (12 tahun) untuk menerima vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kalau siswa SMP dan SMA, pelan-pelan pasti menerima vaksin. Tapi kalau SD, SD ini akan kita kuatkan untuk testingnya. Karena SD kelas 6 pun belum semuanya sudah masuk pada usia boleh divaksin, jadi belum semua bisa menerima vaksin,” urai Sutiaji.
Sutiaji juga meminta agar Dinas Pendidikan Kota Malang, nantinya dapat mengomunikasikan kepada wali murid terkait swab rutin di sekolah ini.
“Kalau untuk siswa, saya minta Kepala Dinas Pendidikan membuat edaran kepada orang tua, kalau sewaktu-waktu anaknya dilakukan swab, mohon diizinkan. Ketika keberatan, bisa disampaikan. Ini kan untuk kebaikan kita semua,” tutup Sutiaji.