Erik Setyo Resmi Dilantik jadi Sekda Kota Malang

Konten Media Partner
2 Juni 2021 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji (kanan) ketika melantik Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso bersama 38 pejabat tinggi lain di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (2/6/2021) pagi. (Foto: Pemkot Malang)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji (kanan) ketika melantik Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso bersama 38 pejabat tinggi lain di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (2/6/2021) pagi. (Foto: Pemkot Malang)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akhirnya resmi melantik Erik Setyo Santoso sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Rabu (2/6/2021).
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang itu dilantik bersama 38 Pejabat Tinggi Pratama lainnya oleh Wali Kota Malang, Sutiaji dalam Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Administrator, dan Jabatan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kota Malang, Rabu (2/6/2021) pagi.
Dalam pelantikan yang digelar di Ruang Sidang Balai Kota Malang tersebut, Sutiaji juga didampingi oleh Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, serta jajaran Forkopimda Kota Malang.
Sebelumnya, dalam proses seleksi Sekda Kota Malang yang dilakukan terbuka itu, Erik masuk dalam daftar calon Sekda Kota Malang bersama Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto, dan Kepala BKAD Kota Malang, Subhan.
Dalam pengambilan sumpah jabatan tersebut, Sutiaji kembali menekankan bahwa saat ini dirjen Aparatur Sipil Negara (ASN) berada di tangan sekretasi daerah. Untuk itu, ia berharap agar susunan jabatan yang baru ini dapat menciptakan sinergitas yang kuat, utamanya guna mensejahterahkan masyarakat Kota Malang. Di antaranya melalui pembinaan secara mental.
ADVERTISEMENT
"Ke depan PR (pekerjaan rumah, red) Pak Sekda, saya ingin melalui BPKSDM tentu ada pembinaan mental secara menyeluruh bagaimanakah mengoordinasi dan sesungguhnya menjadi ASN yang baik. Karena pengabdian kita pada negara tidak diukur dengan jabatan. Jabatan memang punya otoritas sesuai dengan kapasitas dan kompetensi tapi lebih dari itu," ujarnya.
Lebih jauh, lanjut Sutiaji, karena berada di satu sistem, maka loyalitas pada institusional menjadi keharusan yang dikuatkan bersama.
"Maka yang paling penting sebagai ASN harus punya literasi yang kuat, kalau itu kuat biasanya akan selalu punya inovasi. Kemudian yang tak kalah penting adalah etika dan punya moral yang baik," pungkasnya.