news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Izin Wisuda Offline hingga Progres Yayasan Arema, Begini Penjelasan Sutiaji

Konten Media Partner
23 November 2020 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan penjelasan terkait hal-hal di Kota Malang melalui video di Kanal YouTube miliknya, Sam Sutiaji. (Foto: YouTube Sam Sutiaji)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan penjelasan terkait hal-hal di Kota Malang melalui video di Kanal YouTube miliknya, Sam Sutiaji. (Foto: YouTube Sam Sutiaji)
ADVERTISEMENT
Perlahan tapi pasti, pelaksanaan wisuda secara langsung alias offline di Perguruan Tinggi Kota Malang mendapatkan titik terang. Pemerintah Kota Malang memberikan izin dengan beberapa catatan, utamanya dengan cara tetap melaksanakan protokol kesehatan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hal utama yakni penerapan 3M yang mana meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Kemudian, mekanisme kehadiran yang dibatasi maksimal 200 orang. Serta mengajukan izin kepada Pemerintah Daerah.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Malang, Sutiaji dalam video berjudul Kabar Kipa Teko Ngalam | 3 November.
"Kemarin banyak pertanyaan yang masuk kepada saya. Apakah pemerintah kota sudah mengizinkan wisuda secara offline? Saya sampaikan, kemarin UMM (Universitas Muhammadiyah Malang, red) sudah mencoba. Alhamdulillah bagus. Maka yang lain juga kami ijinkan. Tapi 200, 200 (peserta offline). Protokol COVID-19 tetep," katanya.
"Jadi kami izinkan dengan catatan itu. Tapi, tetep mekanismenya harus meminta ijin kepada kami. Mengirimkan surat kepada kami, di sana nanti ada ketentuan. Boleh dengan cara bla bla bla. Kita ingat, sekarang sedang ada peningkatan lagi. Ada instruksi dari Kementerian Dalam Negeri bahwa kita harus waspada terhadap COVID-19," sambung dia lewat akun Youtube, Sam Sutiaji.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, turut ditanyai soal prgores Perkembangan Yayasan Arema yang mengalami dualisme. Terkait hal tersebut, dirinya menyampaikan bahwaia akan terus mengawal pergulatan tersebut. Mengingat, pihaknya juga tak ingin Arema dan Aremania terpecah.
"Sekali lagi saya sampaikan pada temen-temen Arema, Aremania dan Aremanita. Kami sebagai orang tua, orang tua Aremania dan Aremanita tentu ketika mendapat keluhan, maka itu kami tampung. Banyak pertanyaan di kami. Kapan, pak? Bagaimana, pak? Hari ini (22/11) saya minta untuk Sekda untuk ke Kemenkumham. Sudah janjian ditemui besok, dan insyaallah di sana nanti akan kita lihat. Kemarin kan yang diminta siapa sih sebetulnya yayasan itu? Sesuai yang ada di Kemenkumham. Sekali lagi itu yang insyaallah sudah dilakukan progresnya nanti akan kami update. Kami ingin meluruskan bahwa kami tidak ingin bahwa Arema dan Aremania nanti terpecah. Kita cari jalan yang terbaik," tandas pria berkacamata itu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya suporter Arema sempat menggelar aksi damai di depan DPRD Kota Malang, pada Senin (16/11) lalu. Dengan mengenakan atribut lengkap, massa mendesak agar konflik dualisme Arema lekas diselesaikan.