news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peta Rencana Wisata Kayutangan Heritage hingga Nasib Rel Trem Era Kolonial

Konten Media Partner
15 November 2020 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penemuan rel tren kuno era kolonial Belanda di proyek pembangunan wisata Kayutangan Heritage di Kota Malang. (Foto: Dokumen)
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan rel tren kuno era kolonial Belanda di proyek pembangunan wisata Kayutangan Heritage di Kota Malang. (Foto: Dokumen)
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik dari proses pembangunan Kampung Kayutangan Heritage di Kota Malang sepekan terakhir. Ya, saat dilakukan pemugaran sepanjang kawasan gedung PLN hingga perempatan Rajabali, ditemukan rel trem dalam keadaan utuh di balik aspal jalan yang dibongkar.
ADVERTISEMENT
"Begitu ditemukan dan saya dapat konfirmasi saya minta pada tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang ketemu, terus PT KAI (koordinasi), ini mau diapakan?," ujar Wali Kota Malang, Sutiaji melalui akun YouTube Sam Sutiaji milknya.
Lewat video YouTube berjudul "Kabar Kipa Teko ngalam | 14 November 2020" tersebut, Sutiaji mengatakan bahwa rel kereta itu merupakan aset milik PT KAI yang dibangun sekitar 1904 hingga 1950-an.
Untuk menandai aset heritage tersebut, Sutiaji meminta agar diberikan penanda. Termasuk dengan catatan sejarah bangunan yang nantinya juga ikut dipajang. "Saya minta ada andesit (batu andesit sebagai penanda, red), tapi warnanya harus beda supaya menunjukkan bahwa dulu di sini pernah ada rel trem itu," sambungnya.
Wali Kota Malang, Sutiaji. (Foto: YouTube Sam Sutiaji)
Lebih jauh, pihaknya sudah mempersiapkan sekitar 208 kursi yang akan di tata berjajar sepanjang koridor Kayutangan.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah nanti kita tata sebaik mungkin dan manajemennya juga sekarang sudah mulai tertata," jelas Sutiaji.
Sebab, ia tak ingin kawasan tersebut kotor bahkan jorok. Sehingga Kota Malang bisa menjadi kota yang ramah dan bersih.
Tak tanggung-tanggung, Sutiaji bahkan tengah berkoordinasi dengan PLN terkait pemasangan jaringan telekomunikasi di bawah tanah dengan anggaran kurang lebih sebesar Rp 10 miliar.
"Jadi semua ducting (jalur ventilasi, red), nanti semua jaringan telekomunikasi melalui bawah termasuk jaringan PLN. Insyaallah nanti indah," kata pria berkacamata itu.
Diketahui, pembangunan proyek Kayutangan Heritage ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mengangkat nilai sejarah dan heritagenya sebagai bakal destinasi wisata. Untuk pendanaannya, yakni berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat untuk koridor 1 dan 2. Sementara untuk koridor 3, menggunakan anggaran dana dari Pemerintah Daerah di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
"Kemarin sudah kita anggarkan di tahun 2020, tapi kita refocusing karena ada COVID-19. Sehingga mekanisme lelang dan siapa yang mengerjakan itu bukan otoritas kami (daerah). Tapi dari pusat. Pemerintah daerah hanya bagaimana site plan. Jangan sampai ada yang tidak sesuai dengan perencanaan kami," tandasnya
Di samping itu, terkait kompemsasi. Sutiaji megaskan tidak ada kompensasi khusus berkaitan dengan masyarakat yang terdampak. Baik warga setempat maupun pengguna jalan lantaran, untuk kepentingan bersama.
"Mudah-mudahan komitmen kita membawa Malang Heritage ini Insyaallah akan segera terwujud dan akan memiliki nilai manfaat bagi Kota Malang. Mohon maaf kepada pengguna jalan sekian hari terganggu tapi saya mempunyai keyakinan bahwa ini adalah untuk kepentingan kita semua," pesan Sutiaji.
ADVERTISEMENT