Wali Kota Malang Ajak Penyuluh Agama Wujudkan 'Binadamai' dan 'Nirkekerasan'

Konten Media Partner
23 Agustus 2021 20:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji (pojok kiri atas) saat menghadiri pelatihan terhadap pemuka dan penyuluh agama secara virtual, Senin (23/8/2021) pagi. (Foto: Pemkot Malang)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji (pojok kiri atas) saat menghadiri pelatihan terhadap pemuka dan penyuluh agama secara virtual, Senin (23/8/2021) pagi. (Foto: Pemkot Malang)
ADVERTISEMENT
Demi menjaga kerukunan dan mencegah ekstremisme kekerasan, Wali Kota Malang, H Sutiaji mengajak penyuluh agama Islam dan Non-Islam serta pemuka lintas agama di Kota Malang untuk mewujudkan binadamai dan nirkekerasan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan pemahaman dan penguatan literasi mengenai kerukunan beragama yang baik kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Sutiaji saat membuka kegiatan bertajuk 'Lokalatih Tingkat Lanjut: Binadamai dan Pencegahan Ekstremisme Kekerasan', Senin pagi (23/8/2021).
Kegiatan secara virtual ini digelar sebagai kolaborasi bersama antara Perwakilan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Paramadina, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang, serta Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Malang. Tujuannya yakni untuk memperkuat kapasitas pemuka dan penyuluh agama di Malang dan Pasuruan dalam rangka mengampanyekan pentingnya pemahaman bersama tentang binadamai dan nirkekerasan sebagai penangkal radikalisme dam ekstremisme kekerasan di Indonesia.
Kegiatan 'Lokalatih Tingkat Lanjut: Binadamai dan Pencegahan Ekstremisme Kekerasan' yang digelar secara virtual melalui Zoom Meeting, Senin pagi (23/8/2021).
Menurut Wali Kota Sutiaji, guna mencegah ekstremisme berbasis kekerasan, dibutuhkan sinergitas dari semua pihak. Salah satunya melalui pendekatan yang komprehensif di mana peran penyuluh dan pemuka lintas agama beserta elemen masyarakat menjadi penting untuk mendukung upaya tersebut.
ADVERTISEMENT
Terlebih, penyuluh agama dan pemuka agama mempunyai peran strategis dalam memahamkan pesan tersebut karena mampu menjangkau masyarakat di kelas paling bawah, memiliki umat masing-masing dan untuk bersikap memahamkan umatnya.
“Saat ini kita menjadi orang yang salah ketika kita tidak merespon dan tidak menginisiasi bagaimana sebetulnya pemahaman agama terhadap pemeluk agama masing-masing,” terangnya.
Menerapkan sikap toleran terhadap pemeluk agama lain dengan sungguh-sungguh bukan sekedar formalitas, imbuh Walikota Sutiaji menjadi salah satu bentuk pembelajaran pemahaman kerukunan beragama yang baik.
“Misi Anda adalah bagaimana menajamkan pemahaman dan implementasi di lapangan antara literatif dan kondisi yang seharusnya ia lakukan. Jadi penyuluh, dan pemuka agama melalui FKUB hadir untuk memahamkan dan menguatkan literatif disesuaikan dengan apa yang seharusnya dia lakukan dan sesuai dogma dan kajian-kajian agama yang dimiliki. Ini yang harus kita kuatkan bersama-sama,” urai Aji, sapaan akrab Wali Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Terakhir, salam sambutannya, Sutiaji berharap kegiatan lokalatih ini memberikan manfaat dalam menjaga kondusifitas bangsa, negara dan daerah. Sekaligus mendukung upaya Pemerintah Kota Malang dalam menghadirkan Kota Malang yang rukun dan toleran sejalan dengan visi misi yang ditetapkan.
“Harapan kami hasil lokalatih ini berguna menjadi premis minor dan mayor kami dalam mengambil kebijakan-kebijakan strategis,” urainya.