Bisnis Sejak Tahun 2009, Kini Bag Kinantan Tekuni Usaha Madu

"Jadi, bisnis saya jalani secara resmi tahun 2009 pulang kuliah ke Lampung lalu kembali lagi ke Medan. Di Medan, awalnya tetap usaha jamur tiram, namun 2013 dinyatakan bangkrut lagi dan 2014 mulai bisnis madu hutan dengan modal awal 100 ribu rupiah," jelasnya.
Dia menceritakan jika tidak pernah terbesit untuk melakukan bisnis madu, awalnya hanya berkomunikasi dengan teman lama. Ternyata, mulai 2014 hingga sekarang bisnis Madu Hutan dengan merk Madu Al-Hafizh terus berkembang.
"Saya chatting dengan salah satu kawan menanyakan bagaimana bisnisnya. Beliau bilang dengan ada sosmed makin mudah menjangkau konsumen. Akhirnya saya minta diajari bagaimana jualan madu, di mana tempat mengambil produknya dan lain lain," bebernya.
Selain itu, dia juga menambahkan selama menjalankan bisnis banyak sekali pengalaman yang didapat. Seperti halnya, pasang surut menjalani bisnis, namun Bag Kinantan tetap menjalani bisnis dengan senang hati.
"Dari 2009 hingga sekarang jelas ada banyak sekali pengalaman kondisi bisnis naik maupun turun. Tapi, karena memang sudah memilih jalan ini, saya harus bertanggung jawab dengan pilihan. Kedua, karena pilihan ini berbeda dengan harapan ibu saya awalnya, saya perlu membuktikan bahwa pilihan ini gak salah. Alhamdulillah ibu sudah mendukung penuh pilihan saya ini," bebernya.
Bag Kinantan menegaskan dalam berbisnis harus diimbangi dengan rasa tanggung jawab. Sehingga, bisnis yang dijalani dapat tertata dengan baik sesuai dengan tujuan bisnis.
"Intinya, clear dulu tujuan berbisnis, agar gak mudah terombang ambing ketika melihat rumput tetangga yang lebih hijau, "tegasnya.
Dia berharap bisnis Madu Hutan yang telah dirintis terus berkembang dan dapat membantu keluarga di Indonesia mendapatkan suplemen terbaik dari alam. Sebab, ancaman utama bisnis madu yaitu bagaimana tetap konsisten.
"Selain itu juga menjamin madu yang kita distribusikan adalah madu asli murni tanpa campuran apa pun. Sementara hari ini banyak pemberitaan ada oknum yang mencoba mendistribusikan madu palsu, baik palsu sebagian (ada campuran) ataupun palsu secara keseluruhan,"imbuhnya.
Bag Kinantan berbagi tips bisnis di antaranya ilmu bisnis ilmu pasti. Sehingga harus memahami pola bisnis.
"Ilmu bisnis bisa dibilang ilmu pasti, artinya kalau kita paham pola-pola berhasil menjalankan bisnis, insyaallah bisnis kita juga akan berhasil. Untuk mendapatkan pola pola bisnis, kita bisa belajar dari mentor mentor bisnis yang biasanya berada di komunitas bisnis,"tandasnya.
Bag Kinantan mulai bergabung TDA mulai tahun 2018. Sebab, merasa bisnis stagnan dan mulai belajar dengan teman-teman yang telah berhasil di bisnis.
"Berkenalan dengan salah satu pelayan TDA Pusat dan diarahkan untuk gabung ke TDA Medan. Sejak itu merasa kalau komunitas ini adalah komunitas yang dicari, nilai nilai yang dimiliki TDA bersesuaian dengan apa yang saya yakini juga selama ini," tandasnya.
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...