Dimas Saputra Owner Aspherica Muslim Wedding Photography Geluti Bisnis Sejak SMA

Konten Media Partner
18 April 2021 23:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dimas Saputra owner Aspherica Muslim wedding Photography, dan ucapan selamat ibadah puasa dari para karyawannya. dok/pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dimas Saputra owner Aspherica Muslim wedding Photography, dan ucapan selamat ibadah puasa dari para karyawannya. dok/pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BOGOR - Dimas Saputra owner Aspherica Muslim wedding Photography mulai menjalani bisnis sejak mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas kelas 1 dengan menjual makanan, baju bola, kebab dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Jiwa bisnis telah melekat pada dirinya sejak usia muda. Dimas sangat semangat untuk menekuni bisnis yang dimulai dari menjual berbagai macam barang. Tanpa pikir panjang, segala macam barang yang dirasa memiliki nilai jual dia tawarkan ke beberapa orang.
"Menjual berbagai macam barang yang penting menghasilkan uang. Tahun 2009 lulus SMA dan kuliah S1 2009-2013 jurusan broadcasting langsung ambil pascasarjana jurusan komunikasi entertainment 2013-2015 Stikom Interstudi Jakarta," ujarnya.
Dimas menyebutkan, selama kuliah dia selalu mengisi waktu kosong mulai menjadi freelance EO, freelance fotografer, hingga menjadi penonton bayaran di televisi. Semua yang dilakukan tentunya untuk menambah penghasilan dan menambah pengalaman.
"Selama jadi freelance fotografer saya sempat membuat brand fotografi bersama teman-teman kuliah dalam kurun waktu 2009-2015 berhasil membuat 6 brand fotografi dan 3 kuliner. Alhamdulillah tutup semua," terangnya setengah bercanda.
ADVERTISEMENT
Dia menyatakan, jika bisnis yang dikelola tutup semua lantaran tidak fokus, egois dan merasa paling hebat. Hingga akhirnya dia sadar jika bisnis itu tidak bisa dilakukan dengan sendiri, tetapi harus ada rekan bisnis.
Setelah mengalami gulung tikar dan gagal dalam menjalani bisnis, Dimas bekerja di salah satu perusahaan media di Indonesia yaitu Kompas Gramedia. Banyak pengalaman yang didapat selama bergabung dengan perusahaan media tersebut, terlebih Dimas di divisi advertising sales & marketing.
"Selama di kompas saya banyak belajar managemen dipercaya mengelola budget klien klien besar untuk mengatur event yang akan mereka buat. Satu bulan Saya diberi target Rp5 miliar. Alhamdulillah berhasil, dari situ saya punya semangat lagi untuk bisnis. Saya bisa cari Rp5 miliar untuk perusahaan masa cari Rp100 juta untuk diri sendiri ga bisa. Itulah yang memutuskan untuk bisnis lagi dan mengajak partner saya Goldyantono," bebernya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, di akhir tahun 2016 tepat pada bulan Oktober, Dimas mulai mengawali bisnis muslim wedding photography. Banyak tantangan yang dihadapi dalam merintis bisnis. Dia menyebutkan jika bisnis muslim wedding yang dijalani merupakan amanah dari Ibunya.
"Muslim wedding ini amanah dari ibu saya. Saya iya kan, karena saya percaya ridho Allah itu ridho orang tua. 6 bulan pertama sangat sepi, karena orang terbiasa paket pre wedding dan wedding sementata kami tidak ada paket pre wedding, kasus penistaan agama oleh salah satu politisi Indonesia menjadi tapping point untuk kami, dimana trend halal, syar'i dan gerakan hijrah dari beberapa kota di seluruh Indonesia menjadi berkah untuk kami," bebernya.
Hingga akhirnya, campaign perusahaan yang mengangkat Muslim photography, dengan produk CSR jasa post wedding diterima dengan baik oleh masyarakat. Dia banyak bersyukur lantaran mulai periode 2016 hingga saat ini dia telah banyak menangami konsumen kurang lebih 1000 pasangan.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, sudah banyak menangani pasangan pengantin hampir 1000 pasangan," terangnya.
Rencananya, untuk mengembangkan bisnisnya dia akan membuat pelatihan khusus untuk SDM photography, memaksimalkan channel digital marketing, membuat ecourse untuk start up wedding photography dan membuat cluster perumahan khusus karyawan kantor, keluarga, yang mandiri economi. Selama menjalankan bisnis dia selalu menggunakan konsep Doa Usaha Istiqamah Tawakal yang disingkat menjadi DUIT.
Dimas berpesan kepada pembaca yang ingin memulai bisnis, yaitu bisnis lebih mudah, saat melibatkan ALLAH, jadi jangan pernah sekali kali ragu dengan kekuasaan Allah. Sementara itu, Dimas bergabung dengan komunitas TDA sejak tahun 2017. Banyak sekali manfaat yang diperoleh selama bergabung dengan komunitas yang selalu memberikan energi positif.
" MasyaAllah banyak banget balajar di TDA sejak bergabung dan bersilaturahmi di TDA bisnis saya berkembang pesat, banyak teman-teman TDA yang nggak pelit ilmu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT