Eko Desriyanto Bawa IDeA Indonesia dari Kursus Biasa Jadi Perusahaan Terbuka

Konten Media Partner
27 Februari 2021 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eko Desriyanto. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Eko Desriyanto. Foto: dok
ADVERTISEMENT
LAMPUNG - Eko Desriyanto, pria kelahiran Metro, 5 Desember 1982 ini, merupakan sosok inspiratif, memiliki komitmen kuat, selalu ceria, dan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Melalui tangan dinginnya, dia berhasil membangun bisnis pelatihan Perhotelan IDeA Indonesia dari semula kursus biasa menjadi perusahaan Tbk atau terbuka.
Namun, siapa sangka? Dibalik prestasinya sebagai pengusaha sukses, alumnus UIN Sunan Kalijaga tahun 2006 ini, sempat mencoba berbagai pekerjaan. Mulai dari sales counter handphone, hingga jatuh bangun membangun bisnis.
"Saya pernah menjadi sales counter handphone sampai membuka kurus bahasa inggris berbasis asrama (dormitory) yang dulu sangat diminati, terutama mahasiswa dari luar daerah," ujar Direktur Utama PT IDeA Indonesia Tbk ini.
Karena sangat efektif, banyak lembaga pelatihan perhotelan, kapal pesiar, dan pramugari yang tertarik untuk menjalin kerja sama. "Sampai akhirnya, seorang teman memberi tawaran kerja sama untuk mendirikan lembaga pelatihan perhotelan dan kapal pesiar sendiri," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, belum genap 2 tahun kerja sama berjalan, Eko harus jatuh di tengah keterpurukan. Sebab, rekan bisnisnya menghilang dengan membawa uang peserta dengan jumlah yang cukup besar.
"Jadinya, saya harus bantu menempatkan kerja peserta didik. Dari pengalaman ditipu ini, saya justru mengenal lebih banyak General Manager dan leader-leader di berbagai hotel berbintang di Indonesia," tambahnya.
Berbekal jaringan yang luas itulah, pada tahun 2009, Eko mendirikan lembaga kursus dan pelatihan bidang perhotelan, kapal pesiar, kuliner, dan tata kelola restoran dengan nama IDeA Indonesia.
Dengan misi memberi pelatihan perhotelan dengan value berbeda dan menjamin penempatan kerja.
"Sebagai lulusan pesantren dan fakultas syariah, saya ingin menjadikan IDeA Indonesia sebagai pelatihan perhotelan yang lulusannya tidak hanya terampil dan berkepribadian, namun lebih taat beragama," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Alasan memilih bisnis ini, jelas dia, tak lain karena sektor pariwisata, hotel, kuliner, dan ekonomi kreatif mempunyai peluang yang cukup besar untuk terus tumbuh di masa mendatang. Ditambah, market potensial dari pelatihan siap kerja ini menyasar SMA-SMK-MA yang setiap tahunnya berjumlah lebih dari 3,5 juta lulusan.
Kendati demikian, awal-awal perjuangan bapak satu anak itu tidaklah mudah. Terutama, melawan stigma negative sebagian masyarakat terhadap industri hotel.
"Tiga tahun pertama merintis usaha itu yang paling berat. Waktu itu di Metro (kawasan di Lampung) tidak ada hotel berbintang, hanya losmen. Persepsi masyarakat terhadap hotel masih negatif, pekerjaan di bidang kuliner masih dipandang sebelah mata. Nggak jarang ada yang bilang ‘bayar pelatihan mahal cuma mau jadi tukang masak dan bersih-bersih?'," paparnya sembari terkenang
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menuntutnya bekerja lebih keras. Bahkan, Eko menghabiskan waktu selama 10 bulan door to door ke sekolah-sekolah untuk mencari peserta didik. Namun hasilnya jauh dari yang diharapkan.
"Tahun pertama, peserta didik IDeA Indonesia hanya berjumlah 14 orang, semua berhasil bekerja di hotel berbintang dan kapal pesiar dengan penghasilan tinggi. Sejak itu, jumlah peserta terus meningkat signifikan," ujarnya.
"Bahkan sejak 2019, jumlah pendaftar pelatihan perhotelan IDeA Indonesia berkisar antara 2000–2500 orang," tambahnya.
Didukung dengan fasilitas hotel bintang 3, Aidia Grande Hotel yang didirikannya, sejak 2019 IDeA Indonesia ditetapkan sebagai Lembaga Pelatihan Perhotelan Terbaik Tingkat Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Dr Muhajir Effendi.
Dengan potensi bisnis yang sangat besar, pada tahun 2021 ini, IDeA Indonesia bertransformasi menjadi perusahaan publik menjadi PT IDeA Indonesia Akademi Tbk dan mantap mempersiapkan Initial Public Offering (IPO) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
PT IDeA Indonesia Akademi Tbk memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Aidia Indonesia Propertindo dan PT IDeA Hospitality Management yang bergerak pada jasa akomodasi hotel dan operator educative hotel pertama di Indonesia.
Eko yang juga Sekretaris MWA komunitas Tangan Di Atas (TDA) periode 4.0 ini, menyampaikan bawah dia dan tim IDeA Indonesia telah menyiapkan rencana expansi PT IDeA Indonesia Akademi Tbk dengan target 20 cabang IDeA Indonesia dan mengoperasikan 20 hotel di berbagai kota di Indonesia sampai tahun 2025.
Tak lupa, Eko berpesan kepada para wirausahawan untuk menguasai 2 hal, yaitu kemampuan mengidentifikasi potensi bisnis dan memprediksi masalah bisnis. "Saya melihat potensi bisnis di bidang perhotelan, pariwisata, dan kuliner ke depan sangatlah besar. Sambil terus menginventarisir potensi masalah agar dapat dilokalisir sehingga dampaknya dapat kita kendalikan," tandasnya.
ADVERTISEMENT