Suvenir Pariwisata Jawa Barat

Aang Afandi
Belajar tentang Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebijakan Publik
Konten dari Pengguna
7 Juli 2021 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aang Afandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potongan kain batik Motif Cirebonan dijadikan hiasan dinding, bisa menjadi pilihan suvenir yang ditawarkan. (Foto Aang Afandi)
zoom-in-whitePerbesar
Potongan kain batik Motif Cirebonan dijadikan hiasan dinding, bisa menjadi pilihan suvenir yang ditawarkan. (Foto Aang Afandi)
ADVERTISEMENT
Suvenir /su.ve.nir/n, yang bermakna tanda mata; kenang – kenangan; atau cinderamata. Sesuatu yang diperoleh ketika seseorang melakukan perjalanan wisata. Suvenir ini lazimnya sejajar dengan oleh-oleh. Jika oleh-oleh berkenaan dengan produk makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi, sementara suvenir berkaitan dengan kriya atau sejenisnya yang bisa jadi kenang-kenangan seseorang mengunjungi tempat tersebut. Suvenir bisa diperuntukkan diri sendiri tetapi bisa juga bagi kolega, sanak saudara dan kerabatnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, peruntukannya apa? Pertama, sebagai kenang-kenangan yang itu biasanya disimpan atau dipajang pada space tertentu di rumah atau mungkin di kendaraan. Kedua, digunakan untuk keperluan sehari-hari atau event khusus, misalnya kaus dan baju batik. Ketiga, untuk keperluan properti tertentu, misal untuk properti foto, untuk acara-acara tertentu atau kepentingan lainnya. Menarik untuk bahan diskusi yang lebih mendalam.
Berapa rupiah yang berkenan dikeluarkan oleh wisatawan untuk suvenir ini? Inilah yang sebenarnya mesti diidentifikasi. Kurang dari 10 ribu, 10 ribu sampai 50 ribu, 50 ribu sampai 100 ribu. Atau bahkan lebih dari angka itu, sehingga penyediaan suvenir yang berkesesuaian dengan kemauan beli konsumen menjadi hal yang presisi antara demand dan supply-nya.
Pada kenyataannya sudah cukup banyak tersedia di pasaran, di Sentara sentra wisata berkaitan dengan suvenir ini. Namun yang menjadi diskusi menarik adalah bagaimana setiap wilayah memilih semacam suvenir ikon yang nantinya suvenir ini lazim ditawarkan dan disediakan pada daerah tertentu.
ADVERTISEMENT
Jika dicermati secara universal, bisa kita lihat suvenir apa yang hampir disetiap negara. Suvenir tersebut di antaranya adalah t-shirt, kaus oblong, yang biasanya dengan sablon berupa tulisan atau gambar-gambar ikonik khas dari negara tersebut, seperti Gedung Petronas, Patung Singa, Peta negara tertentu, Gedung Sate ataupun lainnya. Berikutnya adalah gantungan kunci dan magnet kulkas yang dibuat juga dengan berbagai ragamnya.
Mulai dari Tuk Tuk, Menara Petronas, bendera dengan tulisan nama negara, dan ragamnya. Jika dicermati mereka cenderung menemukan ikon-ikon yang kuat di negaranya. Singapura dengan patung Singa-nya, Malaysia dengan Menara Petronas, Thailand dengan ikon Gajah, Jepang dengan perempuan berkimono.
Sementara, yang lazim ada di berbagai daerah di Indonesia di antaranya adalah kain batik, yang nantinya bisa digunakan sebagai bahan pakaian, atau bagi wisatawan tertentu di pajang di tembok rumahnya. Kerajinan tangan bambu juga cukup banyak tersedia, termasuk di Jawa Barat. Seperti, pajangan yang dipasang di depan rumah, alat-alat memasak, tas atau sejenisnya. Yang ikonik dari Jawa Barat adalah penggunaan bambu untuk angklung, yang ini sangat ikonik sekali. Kerajinan kayu-pun juga beragam, mulai dari pajangan sampai dengan peralatan masak ataupun properti kebutuhan rumah tangga sehari hari.
Ketika tiba di Lombok International Airport, dikalungkan selendang kecil tanun kas Lombok menjadi atraksi wisata sederhana yang unik dan memberi kesan yang kuat. hal-hal seperti ini yang mestinya ditemukan dan dikreasi untuk memperkuat brand destinasi. (Foto Aang Afandi)
Lantas apa yang khas dengan Jawa Barat? Seperti catatan di atas yakni angklung, yang bisa dalam format riil, artinya ini adalah alat music tradisional berarti bisa digunakan dan diperdengarkan, bisa hanya satu buah ataupun satu set. Berikutnya bisa pula dibuat miniaturnya. Berikutnya sepatu dan tas Cibaduyut, orang sudah cukup banyak yang mengenalnya dengan komoditi ini. termasuk pula hasil garmen Bandung yang dijual di FO maupun Pasar Baru Bandung.
ADVERTISEMENT
Hal ini jadi menarik bilat as, sepatu, dan hasil garmen Bandung dan Jawa barat ini membawa merk atau Brand yang ikonik, sehingga nama-nama itulah yang nantinya menjadi brand produk ini. Atau barangkali bisa diarahkan pada bentuk komunal branding. Ini adalah brand milik rakyat atau milik Bersama dalam sebuah komunitas.
Komunitas ini bisa merujuk pada tingkatan bangsa, provinsi, kota, desa, kampung ataupun gang. Sehingga dimungkinkan setiap UMKM memungkinkan memiliki dua brand, yakni brand individu dan brand komunal yang dimiliki secara bersama-sama. Kata-kata kunci tertentu, bisa menjadi brand dari komunal brand ini.
Jika mencermati dari karakteristik suvenir, maka ada beberapa catatan yang berkaitan dengan suvenir ini. Pertama, mudah dibawa, tidak berat dan tidak bervolume yang besar. Artinya wisatawan dimungkinkan mereka ingin barang yang ringan, praktis dan mudah dibawa. Tidak fragile.
ADVERTISEMENT
Makanya di sini biasanya gantungan kunci, tempelan kulkas dan bolpoint jadi pilihan. Dengan ukuran yang kecil dimungkinkan wisatawan dapat membelinya dalam jumlah yang banyak. Kedua, harga yang terjangkau, dengan keberagaman jumlah pengunjung dengan berbagai segmen maka menyediakan suvenir yang wajar atau bahkan murah mungkin perlu disediakan, konsep “suvenir untuk semua” menjadi pilihan, walaupun suvenir eksklusif bisa juga diwujudkan. Ketiga, unik, menarik dan memberikan ciri khas daerah tertentu.
Ada beberapa produk suvenir yang bisa dikembangkan, di antaranya adalah selendang/scraft khas Jawa Barat, yakni selendang batik. Selendang ini bisa digunakan untuk menyambut wisatawan yang tiba di Jawa Barat melalui Bandara atau stasiun kereta api. Selendang ini dikalungkan di leher dan ternyata juga bisa berfungsi sebagai sebagai penghangat dan penutup leher serta yang ekstrem bisa juga untuk membersihkan peluh atau kotoran di wajah.
ADVERTISEMENT
Selendang ini bisa dengan motif batik, bisa motif mega mendung, salah satu motif yang paling popular di Jawa Barat. Yang tentunya nantinya bisa berkembang dengan warna yang beragam ataupun berganti motif pada periode tertentu. Bisa juga selendang ini berbasis tenun ikat Jawa barat yang cantik dan apik. Bandana, sebuah potongan kain segitiga atau persegi yang dilipat dan diikatkan melingkar di kepala atau leher untuk tujuan perlindungan atau hiasan. Bandana ini bisa juga kombinasi kain katun polos dikombinasi dengan kait batik atau tenun ikat.
Ketiga kartu pos, barangkali ini perlengkapan pos atau filateli yang mulai dilupakan, padahal dengan produksi kartu pos ini kita bisa menyampaikan pesan tulis, gambar atau foto tentang kekayaan Jawa Barat. Tentunya masih banyak pilihan suvenir yang bisa dikreasi dan cipta.
ADVERTISEMENT
Semoga setiap daerah tertarik mewujudkan suvenir ikonik, yang di-branding secara kontinyu dalam beberapa tahun kedepan. Pemda, BUMN, BUMD, perusahaan-perusahaan di wilayah tersebut, perguruan tinggi, Lembaga Pendidikan punya kesepakatan Bersama setiap tamu, utamanya tamu dari luar provinsi diberi suvenir yang disepakati. Sehingga semakin dikenal dan ikonik. Tidak lantas suvenir seragam ini akan meninggalkan suvenir lainnya, justru inilah yang akan menambah keragaman suvenir kita. Di Jawa Barat masih banyak suvenir lainnya, seperti miniatur gamelan, miniatur wayang golek, miniatur dokar besi dan lainnya. Memberi kesan yang indah melalui wujud kenangan. Salah satunya adalah kenang-kenangan, dalam wujud suvenir ikonik yang apik dan cantik.