news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa yang Bisa Dilakukan Dosen agar Perkuliahan Online Tidak Membosankan?

Abdiel Utomo
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
23 Maret 2022 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdiel Utomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim. Source : Instagram @Kemdibud.RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim. Source : Instagram @Kemdibud.RI
ADVERTISEMENT
Dunia pendidikan di Indonesia bahkan seluruh dunia, sedang memasuki fase baru, yaitu pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau yang sering disebut sebagai belajar atau kuliah online. Hal ini dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang sudah berjalan kurang lebih selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran jarak jauh ini dilakukan untuk membatasi dan mengurangi rantai penyebaran covid-19. Lalu apa yang terjadi? Semua orang mau tidak mau harus memahami apa yang namanya teknologi yang akan selalu digunakan untuk melakukan pekerjaan, kegiatan sehari-hari dan juga pembelajaran online. Seminimal-minimalnya hal tersebut bisa dilakukan dalam Whatsapp Group untuk berkoordinasi dengan rekan kerja atau melakukan aktivitas lainnya.
Semua orang berpikir, dengan adanya pembelajaran atau kuliah secara online akan membuat semuanya menjadi lebih mudah dan tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Hal tersebut memang tidak salah, namun hal tersebut tak sepenuhnya adalah hal yang menyenangkan.
Banyak riset yang membuktikan, bahwa kuliah online membosankan, karena cara mengajar yang seperti "menceramahi" atau komunikasi satu arah saja. Namun, hal tersebut bisa dipatahkan jika para mahasiswa mau untuk lebih aktif untuk bertanya dan berdiskusi dengan dosen. Tetapi, rasa bosan tersebut tidak akan terobati, yang pada akhirnya akan membuat mahasiswa melakukan kegiatan lain saat mendengarkan dosen memaparkan materi.
ADVERTISEMENT
Menurut mini riset yang saya dan kelompok saya lakukan, mayoritas mahasiswa di lingkungan universitas saya, melakukan kegiatan lain ketika sedang kelas. dari 137 responden yang saya dapatkan, 89,1% pernah meninggalkan kelas untuk tidur. Kemudian 97,1% responden pernah melakukan kegiatan seperti menononton film, bermain sosmed dan sebagainya.
Lalu, ada 90,5% responden yang mengaku pernah "menyetir atau sedang dalam perjalanan" ketika sedang kelas dan 70,1% responden pernah "kuliah online sambil mandi". Saat sampai pada pertanyaan mengenai alasan mengapa sering meninggalkan perkuliahan, 40,1% responden menjawab "cara mengajar dosen yang membosankan atau kurang jelas", 60,6% mengaku kalau "mengantuk" dan 95% responden mengaku sering meninggalkan perkuliahan karena "ada kegiatan lain diluar perkuliahan".
Lebih mengherankan lagi, 51,8% responden mengaku bahwa mereka termasuk dalam kategori sering dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, tetapi 60% responden sadar bahwa kegiatan tersebut tidak boleh atau tidak wajar untuk dilakukan saat perkuliahan sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Memang ironis melihat apa yang sebenarnya dilakukan mahasiswa ketika dosen sedang menjelaskan materi, namun hal tersebut bukan sepenuhnya salah mahasiswa juga. Dosen juga perlu merefleksi cara mengajar mereka selama ini, khususnya dalam perkuliahan online.
Pada dasarnya, dosen harus bisa memaksimalkan komunikasi dua arah yang seharusnya terjadi dalam perkuliahan online. Hal ini bisa memicu agar mahasiswa untuk lebih aktif lagi dalam perkuliahan. Para dosen juga bisa menggunakan alat peraga atau sumber daya yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas.
Melansir dari salah satu artikel theconversation.com, di Singapura terutama di National University of Singapore telah menerapkan beberapa cara agar mahasiswa yang enggan berinteraksi saat perkuliahan online, mau tidak mau harus lebih aktif dan berinteraksi dengan teman kuliah dan juga dosen.
ADVERTISEMENT
Pertama dengan menguatkan hubungan interaksi antara guru dan murid melalui fitur obrolan untuk sekedar menyapa atau menanyakan kabar satu sama lain. Selain itu, mahasiswa dan dosen diwajibkan untuk oncam agar bisa berinteraksi dengan mudah dan mengurangi potensi mahasiswa untuk meninggalkan perkuliahan.
Cara yang kedua adalah dengan membuat kuis interaktif yang harus dijawab secara real-time atau spontan pada saat itu juga. Cara tersebut dinilai efektif untuk meningkatkan fokus mahasiswa dalam perkuliahan dan membuat mahasiswa menjadi lebih paham dengan materi yang diberikan oleh dosen.
Cara yang terakhir adalah mewajibkan mahasiswa untuk membuat kelompok-kelompok kecil saat perkuliahan berlangsung. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi antar mahasiswa melalui diskusi-diskusi yang dilakukan untuk membahas materi yang sedang disampaikan dosen.
ADVERTISEMENT