Kisah Seno, Bekerja Sebagai “Tukang Ketok Magic” Sejak Bujang

Konten dari Pengguna
7 November 2017 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Latif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah Seno, Bekerja Sebagai “Tukang Ketok Magic” Sejak Bujang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang siang langit Jakata terlihat lesu. Suara klakson kendaraan yang nyaring serta ramainya kendaraan lalu-lalang membuat suasana pinggir jalan Kramat Raya malas untuk dipandang. Tetapi berbeda halnya dengan Seno (47), ia nampak rajin untuk mengarahkan tangan kirinya ke setiap kendaraan yang lewat. Ia adalah seorang tukang reparasi mobil rusak, seprti bekas kecelakaan ringan atau besar, barangkali biasa kita kenal sebagai tukang ketok magic.
ADVERTISEMENT
“Dari pagi- sampai pagi lagi, kalau sakit aja kita libur.” Ujar Sones saat di tanya Kumpran (kumparan.com) berapa lama ia bekerja setiap harinya. Selasa, (7/11) siang itu di pinggiran Jalan Kramat Raya.
Lebih dari tiga puluh tahun ia bekerja sebagai tukang ketok magic, ia dikaruniai empat orang anak. Ia bercerita kepada Kumparan pengalaman menyenangkan yang pernah ia alami selama setahun bekerja sebgai ketok magic di salah satu desa di Kota Manado. Ia dipercaya oleh istri salah seorang Bupati untuk mengerjakan enam puluh mobil, karena pada saat bersamaan Istrinya memintanya untuk mentransfer uang. Setiap minggunya ia harus mengirimkan uang limaratus ribu sampai satu juta kepada keluarganya.
Sambil terus bercerita kami memutuskan untuk pergi ke salah satu rumah makan padang terdekat. Ia melanjutkan bahwa ia pernah mengalami pengalaman yang menyenangkan ketika bekerja di Manado, Desa Manisa.
ADVERTISEMENT
“ Yang saya paling suka itu sama Ibu Haji Eran Istrinya bupati sana, pinter ambil hati buat karyawan-karyawannya, istri kita minta di transfer duit, kita disuruh kelarin enem puluh unit mobil, per mobilnya dihargai 8 juta.” paparnya sambil menguyah nasi padang dengan lahapnya.
Namun beberapa tahun terakhir ia hanya tinggal bersama kedua anaknya, setelah ditinggal istrinya karena cerai dan dua orang anaknya yang telah menikah. Baginya itu bukan sebuah hambatan, bahkan ia masih tetap menjalin hubungan baik dengan mantan istrinya.
“Tetep saya baek, tetep saya baek, walaupun dia mau bilang saya jahat, tetep saya harus baek, tetep anak saya semua ke saya.” Ujarnya
Kini di usia yang tidak muda lagi Seno masih bekerja untuk kedua orang anaknya yang sedang duduk di bangku TK dan SMP. Setidaknya masih ada Billy (27) teman setianya yang kerap menemaninya bekerja. Ia mengidap tuna wicara sejak kecil. Billy tidak sekolah dan tidak bisa menulis secara benar, setidaknya ia mampu menulis SMS.
Kisah Seno, Bekerja Sebagai “Tukang Ketok Magic” Sejak Bujang (1)
zoom-in-whitePerbesar
Jadi ketika pelanggan datang Billy segera mengirimkan kabar pada Seno. Seno lah yang mengajari Billy untuk bisa menulis dan membaca. Seringkali mereka menggunakan bahasa isyarat. Ketika kumparan (kumparan.com) menanyakan soal bagaimana bisa berkomunikasi dengan Billy, ia mengatakan bahwa telah lama bekerja dengan BIlly sehingga sudah seperti biasa.
ADVERTISEMENT
“ Billy ikut saya engga setahun, dua tahun mas, uda tujuh tahun ini dia kerja sama saya, saya uda hapal gimana caranya. Tambahnya, sambil berjalan menuju pelanggan yang sedang menunggunya.
Kisah Seno, Bekerja Sebagai “Tukang Ketok Magic” Sejak Bujang (2)
zoom-in-whitePerbesar
Selain itu seorang pelanggan mengaku lebih senang untuk mereparasi penyok bekas benturan kendaraan ketempat tukang ketok magic ketimbang ke asuransi. Selain karena cepat, harga yang di tawarkan relatif lebih murah.
“Saya punya asuransi, tapi saya kira asuransi lebih mahal misal satu tahun empat juta tapi barang kali saya satu tahun cuman dua-tiga kali. Asuransi lama berbulan-bulan. pungkasnya.