Susi Pudji Astuti Inginkan Perubahan Tol Gateway Export Indonesia.

Abdul Latif
Jurnalis Liputan Khusus Kumparan
Konten dari Pengguna
15 November 2017 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Latif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mentri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudji Astuti memaparkan perkembangan programnya selama tiga tahun. Salah satunya yaitu tentang Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan bahwa Indonesia telah menjadi negara poros maritim dunia. Hal itu terlihat dari letak geografis Indonesia yang cukup strategis.
"Secara geografis itu sudah terjadi, memang telah menjadi poros maritim dunia, karena dari utara ke selatan, samudra pasifik ke samudra hindia, harus lewat perairan kita." Kepada Kumparan (kumparan.com) Rabu, (15/11) di Hall City Kuningan.
Selain itu juga tentang kinerjanya selama ini yaitu dalam meningkatkan produktivitas hasil kelautan yang bersifat keberlanjutan.
"Nah yang saya lakukan di kementerian kelautan dan perikanan itu selain meningkatkan produksi perikanan dan juga kita bisa menginventaris potensi potensi lainya yaitu pulau-pulau, bakau karena bakau yang sehat Itu banyak keuntungan di perairan, yang pada intinya itu akan membuat lebih produktifitas nelayan tambak lalu tangkap." Ungkapnya
ADVERTISEMENT
Hal yang tentu saja menjadi hambatan yaitu belum terjalinnya jalur ekonomi terutama jalur kelautan yang tidak efesien selama ini.
"Namun selama ini kita tidak mendapatkan benefit atau keuntungan kegiatan ekonomi kemaritiman. Dimana kita menjadi sentral dalam alur internasional, jalur pelayaran internasional juga dari sisi perikanannya sendiri." Sesalnya.
Oleh karena itu ia mendorong jalur-jalur kelautan kesetiap pelabuhan agar bisa memfasilitasi export langsung dari SKPT (Surat Keterangan Pendaftaran Tanah). Sehingga hal ini mampu memberikan dukungan terhadap export kita.
"Untuk pelabuhan tentunya pak Budi karya beliau terus membangun pelabuhan-pelabuhan baru, merevitalisasi dan sedang mengaktifkan enam SKPT baru sudah hampir selesai. export tidak selalu melalui Jakarta Pungkasnya.
ADVERTISEMENT