Konektivitas Antar Pulau di Sulsel Mutlak Dibangun

BRORIVAI CENTER
Institute of Development Research and Social Response
Konten dari Pengguna
17 September 2018 0:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BRORIVAI CENTER tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Konektivitas Antar Pulau di Sulsel Mutlak Dibangun
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Abdul Rivai Ras (Founder Brorivai Center)
Kumparan.com, Jakarta - Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) merupakan momentum yang tepat bagi seluruh stakeholder untuk kembali menjewantahkan semboyan 'Wahana Manghayu Warga Pertiwi' yang artinya perhubungan adalah wahana untuk menyejahterakan bangsa dan negara dengan memanfaatkan potensi maritim, sekaligus membangun konektivitas antar-pulau.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Founder Brorivai Center, Abdul Rivai Ras, saat diskusi bulanan BRC dalam memperingati Harhubnas yang jatuh tiap tanggal 17 September.
Putra Sulsel ini yang bertindak sebagai narasumber dalam diskusi rutin terbatas tersebut menyebutkan bahwa sektor perhubungan memiliki peranan yang teramat strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peranan transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan,” jelas Rivai Ras, di kantor R&R Network Office - BRC Jakarta, Senin, 17 September 2018.
Indonesia sebagai negara kepulauan, kata dia, sudah mulai berbenah di masa pemerintah Jokowi-JK dengan mengoptimalkan potensi transportasi maritim melalui program tol laut.
“Maka dari itu, Sulsel sebagai provinsi yang 60 persen wilayahnya berbatasan dengan laut, juga harus berbenah dan memanfaatkan potensi transportasi maritim, khususnya konektivitas antar-pulau guna mem-boost pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tegas Dosen Program Studi Keamanan Maritim Unhan ini.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hasil pertanian dan perkebunan Sulsel yang melimpah bila ditopang oleh infrastuktur maritim yang kuat, tentunya bisa mendongkrak kesejahteraan petani secara lebih optimal melalui rantai pasok lewat laut.
“Bila pelabuhan-pelabuhan perintis di daerah diupgrade menjadi pelabuhan yang dapat diandalkan dan ditunjang dengan sarana transportasi yang memadai, tentu ekspor produk-produk pertanian dan perkebunan akan lebih efisien dan menguntungkan petani kecil. Bahkan petani kita tidak perlu lagi menjual murah hasil panennya kepada tengkulak dan eksportir,” terangnya.
Oleh karenanya, dengan mendekatkan akses transportasi yang layak ke daerah, petani bisa langsung mengekspor sendiri hasil panennya ke luar negeri atau ke provinsi lain dengan nilai jual yang lebih tinggi.
“Sektor transportasi harus dapat menjalin konektivitas antar pulau dan harus mampu mewujudkan aksebilitas ke seluruh wilayah Sulsel,” pungkas Bro Rivai.
ADVERTISEMENT