Puluhan Penumpang KM Lestari Meninggal Dunia, Bro Rivai Sampaikan Belasungkawa

BRORIVAI CENTER
Institute of Development Research and Social Response
Konten dari Pengguna
3 Juli 2018 23:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BRORIVAI CENTER tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puluhan Penumpang KM Lestari Meninggal Dunia, Bro Rivai Sampaikan Belasungkawa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Abdul Rivai Ras (Founder BRORIVAI Center)
Kumparan.com, Makassar - Kejadian tenggelamnya KM Lestari Maju di perairan Selayar pada Selasa, 3 Juli 2018, menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat. Berdasar data yang dihimpun dari berbagai media menyebutkan hingga saat ini korban meninggal dunia mencapai 26 orang dan korban selamat 94 orang.
ADVERTISEMENT
Total korban yang sudah berhasil dievakuasi pihak Basarnas saat ini mencapai 120 orang. Para korban yang selamat masih berada di sejumlah puskesmas dan juga RS Hayyung Selayar. Sedangkan korban tewas umumnya telah diambil pihak keluarganya di Selayar.
Ucapan belasungkawa kepada keluarga korban datang dari berbagai pihak, tak terkecuali Pendiri BRORIVAI Center, Abdul Rivai Ras.
Lewat laman resmi brorivai.com, pria yang akrab disapa Bro Rivai ini mengungkapkan duka sedalam-dalamnya atas musibah tenggelamnya KM Lestari Maju.
"Segenap pimpinan dan staf BRORIVAI Center turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah tenggelamnya KM Lestari Maju. Semoga keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan dalam menerima cobaan ini," ucap Pengajar Keamanan Maritim di Universitas Pertahanan ini.
Lewat musibah ini, Bro Rivai berharap agar pemerintah pusat dan daerah memberi perhatian khusus kepada prinsip keselamatan pelayaran dan manajemen keselamatan, serta perlunya sinergitas kebijakan sistem dan juga kajian strategis.
ADVERTISEMENT
"Demi keselamatan maritim saat ini dan di masa depan, maka yang harus kita lakukan adalah bagaimana menata manajemen keselamatan secara efektif, dan menyiapkan infrastruktur pelayaran yang memadai guna mendorong program konektivitas antar pulau dan tol laut dalam sistem pelayaran nasional," tambahnya.
Tak hanya itu, Bro Rivai juga menyoroti perihal penegakan aturan dan regulasi SOP Pelayaran.
"Semestinya standard operating procedure (SOP) perlu diperhatikan, mulai dari kelayakan kapal untuk berlayar, kapasitas penumpang (muatan), hingga masalah cuaca perlu dipatuhi oleh operator. Regulasi dan SOP tentang keselamatan pelayaran harus ditegakkan," tegas Bro Rivai.