BRORIVAI CENTER: Tips Mencari dan Memilih Pemimpin Daerah Terbaik

BRORIVAI CENTER
Institute of Development Research and Social Response
Konten dari Pengguna
28 Mei 2018 16:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BRORIVAI CENTER tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BRORIVAI CENTER - R & R Network Office
ADVERTISEMENT
Apakah anda masih bingung mencari pemimpin dan siapa pemimpin kelak yang akan anda pilih?, coba simak seri pendidikan politik ini mengenai tips memilih pemimpin ideal di era milenial, digital dan disruptif, yang disajikan oleh lembaga strategis non-pemerintah bergerak bidang riset politik, keamanan, pembangunan dan tanggap sosial ‘Brorivai Center’, yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam mencari seorang pemimpin sebenarnya kita tidak boleh serampangan dan sembarangan memilih, mengapa?, karena seseorang yang kita pilih, jika ia betul terpilih dan berkuasa nantinya akan sangat menentukan apa yang menjadi harapan dan impian kita. Pada akhirnya semua kebijakan dan sebagian nasib kita dalam proses pembangunan berada ditangan mereka.
Demikian halnya, terciptanya kesejahteraan atau tidak, atau bahkan kehidupan kita semakin tambah sengsara, terletak pada orang yang akan menjadi nakhoda kita, dimana arah pembangunan dan sebagian tumpuan harapan rakyat dikendalikan oleh seseorang yang memimpin daerah itu. Segala kebijakan dan keputusan strategis yang menyangkut nasib rakyat sesungguhnya berada ditangan pemimpin yang akan berkuasa selama lima tahun ke depan.
Agar kita tidak salah pilih dan menyesal di kemudian hari, ikutilah tips mencari dan memilih pemimpin ideal yang direkomendasikan ‘Brorivai Center‘ guna menjadi pertimbangan dalam menghasilkan pemimpin yang amanah, berkualitas, dan mampu menjadi pelayan bagi rakyatnya. Setidaknya, terdapat lima poin penting yang dianjurkan untuk kita jadikan rujukan atau panduan dalam memilih pemimpin sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Pertama: Perhatikan Latar Pendidikannya!
Mengenali latar belakang pendidikan merupakan salah satu cara untuk melihat modal sosial seseorang yang akan mencalonkan diri sebagai pemimpin, apakah ia berkompeten atau tidak. Karena, seseorang yang memiliki pendidikan baik dan pernah melalui pendidikan tinggi, memiliki pola pikir, paradigma, daya nalar, anasisis dan juga sudut pandang yang luas, dapat dipastikan akan berbeda dengan orang yang memiliki pendidikan rendah atau pas-pasan. Mereka yang berpendidikan tinggi seharusnya akan lebih bijak dan cenderung lebih tepat dalam setiap pengambilan keputusan, berkemampuan dalam menghadirkan perubahan, serta dapat membawa solusi kebijakan pembangunan dan pemerintahan yang efektif.
Kedua: Cermati Sikap dan Perilakunya!
Hal ini tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan sebagai kriteria, namun memang agak sulit untuk melihatnya secara utuh, karena kita biasanya baru mengenal seorang calon pemimpin yang kita akan usung dan pilih bila ia efektif melakukan sosialisasi. Namun, sebenarnya kita dapat melihat sikap dan perilakunya dalam proses si calon tersebut berkampanye dan menampilkan elegansinya sebagai orang yang patut dicontoh, dapat jadi panutan atau suri tauladan yang tercermin dari keseharian sikap dan tindak-tanduknya dari waktu ke waktu. Silahkan menilai keaslian gaya interaksinya di tengah-tengah masyarakat, apakah alamiah atau penuh rekayasa (dibuat-buat dan mengandung kepura-puraan) karena ada kepentingan dan tujuan politik, misalnya tiba-tiba menjadi dermawan dadakan yang mirip dengan sinterklas atau sebaliknya perangainya murni memiliki kepribadian, akhlak, budi pekerti, karakter dan watak sosial yang baik.
ADVERTISEMENT
Ketiga: Pelajari Visi, Misi, dan Program Kerjanya!
Cermati bagaimana para calon pemimpin itu dapat meyakinkan calon pemilih mereka dalam konteks perubahan dan keberlanjutan (transformasional). Ketika mereka mengutarakan visi, misi dan program kerja mereka, dipastikan apakah sesuai dengan keinginan atau kehendak rakyat atau tidak, realistis atau tidak masuk akal, penuh harapan nyata atau harapan palsu. Visi dan misinya seyogyanya berbasis riset dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat luas dan generasi milenial, adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi, dan memiliki inovasi disruptif dalam menjawab tantangan global yang lebih kompetitif. Yang terpenting paham tentang perencanaan pembangunan, konsep tata pemerintahan yang baik, responsif terhadap pembaharuan dan program pemberdayaan, serta rencana aksinya punya nilai keberpihakan alias pro-rakyat.
ADVERTISEMENT
Keempat: Telusuri Sejarah Personalnya dan Rekam Jejaknya!
Dalam menelusuri sejarah personal sang calon pemimpin yang akan diidamkan, maka diperlukan data-data pribadi dan riwayat hidup lengkapnya hingga track record atau rekam jejaknya dalam pengabdian sebelumnya. Silahkan akses media internet, media sosial, cetak dan elektronik maupun media lainnya, termasuk mencari tahu tentang mereka dari pihak yang bisa dipercaya dan netral, untuk memperoleh data informasi yang akurat tentang kepribadiannya. Sekal lagi, kita harus mencermati secara teliti sejarah personal dan rekam jejak dari seorang pemimpin yang akan kita pilih, paling tidak harus memiliki kejujuran (tidak suka dusta) atau secara publik dinilai sebagai sosok yang berintegritas tinggi. Catatan sejarah personal, prestasi dan rekam jejak dari seorang calon pemimpin dapat memperlihatkan kompetensi dan kredibilitas mereka untuk meyakinkan kita dalam menentukan pilihan, apakah pantas atau tidak untuk menjadi pemimpin yang mampu mengayomi rakyat.
ADVERTISEMENT
Hal yang lain, sebagai nilai tambah perhatikan prestasi apa saja yang telah ia peroleh, dan juga identifikasi apa yang sudah ia berikan atau kontribusikan untuk masyarakat dalam bentuk apapun itu. Demikian halnya rekam jejaknya dipastikan juga harus bersih dari KKN atau jauh dari sejarah kelam terkait korupsi, narkoba dan konspirasi maupun pembusukan politik, termasuk dinasti politik dengan berbagai variannya.
Kelima: Pastikan Punya Respek Agama dan Paham akan Budaya Lokal serta Berwawasan Kebangsaan!
Pemimpin daerah diharapkan harus mampu mengayomi semua agama, etnis, ras dan golongan. Punya respek yang tinggi terhadap nilai-nilai agama, dan memiliki rasa toleransi dan harmoni, serta mampu memberikan ruang apresiasi dan keseimbangan bagi kelompok minoritas. Demikian pula, dipastikan kepada calon tersebut, apakah cukup memamahami esensi budaya lokal terkait adat-istiadat dan kearifan lokal yang menjadi kebanggaan daerah, tanpa mengabaikan keberagaman nasional. Pemimpin atau calon pemimpin kita perlu diamati apakah ia memiliki pemahaman agama yang baik, memiliki wawasan, rasa dan kesadaran kebangsaan yang tinggi dalam menopang pembentukan karakter nasional guna merespons masyarakat kita yang mejemuk.
ADVERTISEMENT
Dari lima poin yang direkomendasikan diatas, idealnya bisa menjadi pendekatan dan pertimbangan dalam menghasilkan pemimpin terbaik. Meskipun disadari bahwa, kita sulit menemukan calon pemimpin yang memiliki kriteria yang paripurna. Namun dapat menjadi panduan awal bagi masyarakat pemilih agar secara selektif dapat menentukan pemimpin yang didambakan.
Sebagaimana manusia pada umumnya, para pemimpin atau calon pemimpin yang kita harapkan tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan. Tentu kita sepakat bahwa tiada seorang pun manusia yang tidak punya dosa, tidak pernah lalai, dan tidak sekali pun bersalah. Begitu pula para pemimpin atau calon pemimpin kita, pasti diantara mereka pernah ada yang punya salah. Kalau pun tidak, pasti pernah ada yang tersalahkan.
Oleh karena itu, selayaknya kita dapat mengupayakan, agar siapapun orangnya yang diinginkan menjadi pemimpin daerah, harus memiliki prasyarat minimal sesuai dengan rekomendasi atau kriteria umum yang digariskan, setidaknya bisa mendekati nilai yang optimal sebagai seorang calon pemimpin yang ideal dan representatif bagi rakyatnya. Atau setidaknya ia merupakan pilihan yang terbaik dari sejumlah calon lain yang akan ikut berkontestasi.
ADVERTISEMENT
Intinya adalah, dengan menemukan pemimpin yang kategori terbaik sesungguhnya dapat menjadi suatu kekuatan yang mampu menggerakkan perjuangan demokrasi kedepan dan perjalanan bangsa kita menuju negara yang ‘baldatun toyyibatun warabbun ghafur’.
Selamat berwisata demokrasi dan mengawal NKRI!
#BudayakanPendidikanPolitikCerdas