Duh, Senangnya Orang Jepang Ini Panen Udang di Pinrang

Abdul Salam Atjo
Penyuluh Perikanan, BRPBAPPP Maros
Konten dari Pengguna
13 Februari 2018 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Salam Atjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Duh, Senangnya Orang Jepang Ini Panen Udang di Pinrang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masahiro Oya adalah salah seorang perwakilan dari konsumen udang windu yang tergabung dalam Green Coop di Jepang. Ia mengaku baru pertama kali meninggalkan Jepang menuju Pinrang hanya untuk ingin merasakan bagaimana rasanya jika menjadi petani tambak. Tapi sayang, waktunya di Pinrang hanya sekitar tiga hari.
ADVERTISEMENT
Meski hanya sekadar kunjungan singkat bagi Oya merasakan cukup puas. Selain banyak berdiskusi dengan petani tambak di Mattirosompe, Lanrisang dan Suppa tentang tahapan budidaya udang windu cara tradisional dan permasalahannya juga sudah merasakan bagaimana senangnya melakukan panen udang windu langsung di tambak dengan bagang-bagang. Pengalaman selama berada di tengah-tengah masyarakat petambak di Pinrang dijadikannya bahan cerita untuk anggota kosumen udang windu di Jepang.
Teknik Budidaya udang windu oleh petambak di kabupaten Pinrang dilakukan secara turun-temurun. Sejak dahulu hingga kini para petambak membesarkan udang windu dengan cara tradisional tanpa menggunakan pakan tambahan dan obat-obat kimia. Produk budidaya udang windu ramah lingkungan itu dikenal di Jepang dengan nama Ecoshrimp.
ADVERTISEMENT
Udang windu Pinrang yang diekspor ke Jepang selama ini sangat disukai oleh konsumen di negeri sakura tersebut. Sehingga dari tahun ke tahun permintaan ekspornya terus meningkat. Sementara produksi udang windu secara nasional mengalami penurunan.
Guna mencari solusi atas permasalahan dalam budidaya udang windu di Pinrang maka PT Alter Trade Inonesia (Atina) bersama Alter Trade Jepang (ATJ) mendampingi perwakilan konsumen udang windu dari Green Coop Jepang mengunjungi sentra budidaya udang windu di kecamatan Suppa, Lanrisang dan Mattirosompe. Direktur Atina Harry Yuli menjelaskan, tujuan kunjungan tersebut selain ingin menelusuri proses budidaya udang windu dari mulai persiapan lahan, penebaran bibit, proses pembesaran hingga panen dan pasca panen juga akan membantu mencarikan solusi atas permasalahan yang dialami petani tambak saat ini.
ADVERTISEMENT
“Konsumen kami di Jepang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga yang sering bertanya kepada kami tentang bagaimana sistem budidaya udang windu yang dilakukan oleh petambak di kabupaten Pinrang sehingga kami datang untuk bertemu dengan petani tambak,” ungkap Masahiro Oya dari perkumpulan konsumen ecoshrimp Green Coop di Jepang saat berdiskusi dengan sejumlah petani tambak di kecamatan Lanrisang, Pinrang.
Sebelumnya tim yang terdiri dari Harry Yuli Direktur Atina, Makoto Weda Direktur ATJ, Hiroaki Kataoka dan Masahiro Oya dari perkumpulan konsumen ecoshrimp Green Coop Jepang juga mengunjungi kawasan pertambakan udang windu di kecamatan Mattirosompe. “Bahkan Masahiro Oya tanpa persiapan ikut melakukan panen udang windu di tambak bersama para petani di Sibo kecamatan Mattirosompe,” ungkap Harry Yuli.
ADVERTISEMENT
Sebelum meninggalkan Pinrang tamu dari Jepang tersebut mengunjungi dua kolektor pembelian udang windu di Lanrisang masing-masing Faizal dan Irwan Hamid. Di tempat ini mereka melihat langsung bagaimana penanganan udang windu yang baru panen dari tambak sebelum dikirim ke Atina Pinrang.