Inilah Lokus 130 Kampung Perikanan Budidaya 2022

Abdul Salam Atjo
Penyuluh Perikanan, BRPBAPPP Maros
Konten dari Pengguna
18 Februari 2022 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Salam Atjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dr. Lilly Aprilya Pregiwati (foto:dokpri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Lilly Aprilya Pregiwati (foto:dokpri/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2021-2024 adalah Pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di perairan tawar, payau, dan laut. Memasuki tahun kedua 2022 KKP akan menetapkan 130 kampung perikanan budidaya yang lokasinya menyebar di 130 kabupaten di Indonesia.
Charistian Maikel (foto;dokri/kumparan)
Direktur Pakan dan Obat Ikan, DJPB diwakili oleh Christian Maikel Eman, Sik, M.Sc pada acara pembinaan kelembagaan penyuluhan perikanan menjelaskan, Kampung Perikanan Budidaya merupakan suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan/atau lokal. Kawasan itu disinergikan dengan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya usaha pembudidayaan ikan yang digerakkan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Maikel menjelaskan, karakteristik kampung perikanan budidaya adalah memiliki komoditas unggulan atau komoditas lokal yang bernilai ekonomis tinggi, komoditas unggulan yamg dimaksud sudah menjadi kearifan lokal, masyarakat melakukan kegiatan pembudidayaan sebagai sumber penghasilan utama. Selain itu di wilayah tersebut terdapat kelembagaan kelompok pembudidaya ikan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi koorporasi. “Berdasarkan Karakteristik Kampung Perikanan Budidaya adalah Kawasan yang terintegrasi mulai dari pembudidayaan ikan, pengolahan, distribusi, sampai dengan pemasaran,” tambah Maikel.
Peran Penyuluh Perikanan
Kepala Pusat pelatihan dan penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Kapuslatluh KP), Dr. Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, untuk mencapai keberhasilan program kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal maka penyuluh perikanan sebagai garda terdepan KKP di lapangan menjadi motor utama dukung keberhasilan program tersebut.
ADVERTISEMENT
“Penyuluh perikanan dalam bekerja lebih awal harus memahami secara mendalam konsep kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Ada 130 titik lokasi selain didampingi oleh penyuluh perikanan yang bertugas di wilayah tersebut juga akan di backup oleh koordinator penyuluh perikanan kabupaten,” harap Lilly Aprilya Pregiwati, ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan pembinaan kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan sesi ke-3, Kamis, 17 Pebruari 2022. Tema pertemuan virtual yang diikuti sekitar 1.000 orang peserta adalah Optimalisasi Pendampingan Penyuluh Periknan pada Program Kampung Perikanan Budidaya Berbasis Kearifan Lokal.
Kapuslatluh KP juga mengharapkan agar penyuluh pendamping program tidak hanya memahami secara konsep tetapi juga harus mengetahui parameter-parameter dari keberhasilan program kampung perikanan budidaya. “Pendampingan ini benar-benar harus terukur agar tujuan bisa tercapai,” kata Lilly Aprilya Pregiwati.
ADVERTISEMENT
Lilly Aprilya Pregiwati mengajak penyuluh perikanan yang wilayah kerjanya belum ditetapkan sebagai kampung perikanan agar terus bersinergi dengan dinas dan pemerintah kabupaten untuk mendorong terwujudnya kampung perikanan selanjutnya.
“Penyuluh perikanan tidak bekerja secara parsial tetapi menjadi satu kesatuan dari program perikanan budidaya. Kuncinya saling koordinasi dan jaga sinergitas dengan pendamping dari dinas, UPT DJPB dan pendamping LPMUKP,” harap Kapuslatluh KP.
Parameter keberhasilan program kampung perikanan budidaya dapat dilihat dari aspek lingkungan budidaya, sosial budaya, ekonomi, kegiatan usaha, koordinasi antar lembaga dan stake holder lainnya. Diuraikan Maikel, aspek lingkungan budidaya, Terwujudnya Kampung Perikanan Budidaya dalam satu kawasan yang tertata dan terintegrasi, Tersedianya sarana dan prasarana pembudidaya yang memadai, Limbah budidaya ikan terkendali, Produktivitas perkomoditas meningkat.
ADVERTISEMENT
Aspek sosial budaya akan terlihat perubahan meningkatnya kompetensi SDM karena adanya bimbingan teknis dari UPT dan penyuluh, Tersedianya akses terhadap data, informasi dan IPTEK, Meningkatnya peran wanita dan keluarga pembudidaya, Tersedianya perlindungan usaha untuk pembudidaya (asuransi). “Dari aspek ekonomi akan tercapai rata-rata pendapatan pembudidaya: Rp 5 juta/ orang/bulan,” katanya.