Kaprabonan Menggelar Ritual Cuci Benda Pusaka

Konten Media Partner
21 September 2018 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaprabonan Menggelar Ritual Cuci Benda Pusaka
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
AboutCirebon.id - Keraton Kaprabonan menggelar prosesi cuci benda pusaka, dalam rangka tradisi tahunan yaitu Suraan, Jumat (21/9/2018).
ADVERTISEMENT
Tradisi Suraan jatuh pada tanggal 10 Suro dengan menyiapkan bubur sura dan mencuci benda-benda pusaka.
Sultan Kaprabonan, Hempi Raja Kaprabon mengatakan usai melaksanakan pencucian benda pusaka, acara akan dilanjut dengan pagelaran wayang golek cepak pada malam harinya.
“Cuci pusaka ini bertujuan untuk membersihkan barang-barang peninggalan agar tidak berkarat dan juga menghormati,” ujarnya kepada awak media.
Sebanyak 22 benda pusaka seperti keris di Keraton Kaprabonan dikeluarkan untuk dibersihkan dan dicuci menggunakan air kembang, jeruk nipis dan asam.
Beberapa keris yang sudah ratusan tahun tersebut yang dicuci seperti keris sutasoma, keris nagainten, dan keris Ki Jimat yang dimiliki Kasultanan Kaprabonan.
Menurut Sultan Hempi, Keris Ki Jimat ini peninggalan atau warisan dari Sunan Gunung Jati, kemudian turun menurun sampai jaman Panembahan, Sultan Abdul Qorim.
ADVERTISEMENT
“Kemudian keris tersebut diserahkan kepada Sulan Badrudin, setelah itu diserahkan kembali kepada putra pertamanya Pangeran Raja Adipati Kaprabon dan turun menurun sampai sekarang,” jelasnya
Selama satu tahun benda-benda pusaka tersebut dikeluarkan untuk dibersihkan sebanyak dua kali, pada 10 Suro dan 5 Maulid.