Antara Sedih dan Senang Menanggapi Kabar Hengkangnya Arjen Robben

Konten dari Pengguna
3 Desember 2018 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abraham Sitompul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyerang sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bayer Leverkusen. (Foto: Reuters/Michael Dalder)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bayer Leverkusen. (Foto: Reuters/Michael Dalder)
ADVERTISEMENT
Robben dijuluki 'manusia kaca'. Julukan itu disematkan padanya karena sering cedera. Kesenggol sedikit, jatuh, lalu 'pecah' alias cedera.
ADVERTISEMENT
Transfermarkt mencatat lebih dari empat puluh kali Robben harus absen karena cedera di sepanjang kariernya. Salah satu yang paling parah tentu saja cedera hamstring yang menyebabkannya absen di paruh pertama musim 2010/2011. Bayern Muenchen dan Belanda saling tuding perihal cedera Arjen Robben tersebut.
Hingga akhirnya sebagai tanda perdamaian, disepakatilah sebuah pertandingan persahabatan antara keduanya pada akhir musim 2011/2012. Sayangnya, pertandingan ini tidak memberikan kesan yang positif bagi Arjen Robben. Fans Bayern menyorakinya setiap kali ia memegang bola. Boo!
Apa pasal? Penggemar Bayern sepertinya masih kesal dengan kegagalannya mengeksekusi tendangan penalti di final Liga Champions melawan Chelsea beberapa hari sebelum pertandingan tersebut. Robben menjadi kambing hitam kekalahan Bayern.
Tentu saja Robben kecewa dengan perlakuan para fans, tetapi ia menolak untuk sedih berlama-lama. Koleganya, Mark van Bommel, berkata, "Jangan lupa bahwa ia adalah petarung tangguh. Arjen sangat sering cedera, tetapi ia selalu kembali ke bentuk permainan terbaiknya. Jadi, ia juga pasti akan segera lepas dari kekecewaan yang ia alami ini."
ADVERTISEMENT
Dan apa yang dikatakan van Bommel menurut saya benar adanya. Semusim kemudian, Robben akhirnya merengkuh gelar juara Liga Champions bersama Bayern Muenchen, setelah menaklukkan Dortmund di Stadion Wembley, 2-1.
Berkat gelar itu, ia mendapatkan julukan baru, yakni 'Mr. Wembley'. Ya, pantaslah Robben dijuluki begitu karena dialah yang mencetak gol penentu kemenangan Bayern. Semua fans mengelu-elukan namanya.
Hari ini (3/12), Omnisport mengabarkan bahwa Robben akan meninggalkan Bayern pada akhir musim ini. Hal tersebut disampaikan Robben saat berkunjung ke salah satu fan club Bayern Muenchen di Tegernsee. Ia mengakui bahwa masa-masa bermain di Bayern adalah masa yang indah.
Robben memang telah memenangkan banyak gelar bersama Bayern. Tujuh kali juara Bundesliga, empat kali juara DFB Pokal, dan masing-masing satu gelar Liga Champions, UEFA Super Cup, serta FIFA Club World Cup. Atas seluruh prestasinya tersebut, saya sedih mendengarkan kabar akan hengkangnya Arjen Robben.
ADVERTISEMENT
Namun, ada senyum kecil yang menghiasi wajah saya ketika mendengar kabar tersebut. Ya, bagaimanapun Robben sudah terbilang tua dan permainannya jauh menurun dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya.
Gerakannya yang khas menusuk dari sisi kanan, masuk ke tengah lalu dari luar kotak penalti melepaskan tendangan menghujam gawang lawan sudah semakin jarang terlihat. Serangan Bayern dari sayap kanan terbilang mulai mandek. Bayern butuh peremajaan di sisi sayap. Jika Robben pergi, kesempatan untuk membeli pemain baru (atau kalau versi Bayern hater: kesempatan menggembosi rival di Bundesliga) terbuka lebar.
Tapi senyum saya tak lama sirna dan berganti dengan sebuah perasaan harap-harap cemas: "Duh, kapan ya Franck Ribery membuat pengumuman serupa?"