Karena Swedia Bukan Hanya Zlatan Ibrahimovic

14 November 2017 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Swedia merayakan gol ke gawang Italia (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Swedia merayakan gol ke gawang Italia (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
ADVERTISEMENT
Tim Nasional (Timnas) Swedia mematahkan hati banyak orang ketika memupus harapan Italia untuk berangkat ke Piala Dunia. Kendati hanya bermain 0-0 di San Siro, Selasa (14/11/2017) dini hari WIB, Swedia memastikan diri menjadi peserta Piala Dunia setelah menang dengan agregat 1-0.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Swedia memang di luar dugaan. Bermain tanpa Zlatan Ibrahimovic, ditambah status Italia sebagai juara dunia empat kali dan bertindak sebagai tuan rumah, Swedia tampil begitu heroik untuk melangkah ke Piala Dunia 2018.
Karena Swedia bukan cuma Ibrahimovic, kumparan (kumparan.com) coba memberi sedikit bocoran soal siapa saja pemain andalan Swedia saat ini. Berikut daftarnya:
Emil Forsberg
Sejak menjalani debut pada 2014 lalu, Emil Forsberg berkembang menjadi salah satu pemain yang tak tergantikan di Swedia. Tak heran, tiga tahun berselang, caps internasional pemain RB Leipzig ini meroket dengan begitu cepat.
Forsberg adalah kunci serangan Swedia dalam skema 4-4-2 yang digunakan oleh pelatih Jan Olof Andersson saat ini. Berbekal kecepatan dan kemampuan melepas umpan silang yang apik, Forsberg selalu dipercaya tampil sejak menit pertama oleh Andersson.
ADVERTISEMENT
Dengan usia yang masih 26 tahun dan penampilan yang masih dapat berkembang lebih jauh, Forsberg bisa jadi adalah penentu langkah Swedia di Piala Dunia 2018, nanti.
Victor Lindeloef
Masih berusia 23 tahun tidak membuat Victor Lindeloef diremehkan. Berbekal semangatnya yang berapi-api, fisiknya yang kokoh, dan kemampuannya melepas umpan ke depan, Lindeloef terus mendapat kepercayaan untuk tampil secara reguler di pos bek tengah Swedia.
Pertandingan fase grup kualifikasi Piala Dunia dan dua laga play-off melawan Italia menjadi contoh bagaimana potensi pemain Manchester United ini. Ia tak hanya mampu bertarung di udara, tetapi juga siap berduel ketika berhadapan dengan penyerang cepat.
Persoalan Lindeloef untuk menjaga posisinya di tim nasional sekarang hanya satu: bermain apik di level klub demi mendapatkan kesempatan bermain setiap pekannya.
ADVERTISEMENT
Andreas Granqvist
Bertindak sebagai kapten kesebelasan, peran Andreas Granqvist jelas tidak bisa dinafikan. Ia tidak hanya memiliki pengalaman bermain di beragam kultur kompetisi, tetapi juga kompetensi bermain di kelas tertinggi.
Peran Granqvist yang sedemikian besar, membuat ia tak tergantikan kendati usianya kini memasuki 32 tahun. Meski pada beberapa kesempatan ia menyatakan ingin rehat dari tim nasional, Granqvist menjadi salah satu pemain yang terus mendapat kesempatan bermain secara reguler.
Tampaknya, tugas Granqvist sebelum rehat hanya satu: memberikan hasil apik bagi Swedia dan menutor Victor Lindeloef dengan sebaik-baiknya.
Ludwig Augustinsson
Seperti halnya Victor Lindeloef, Ludwig Augustinsson menjadi salah satu pemain muda yang mendapat kepercayaan dari Jan Olof Andersson untuk tampil secara reguler. Kepercayaan Andersson dibalas oleh Augustinsson dengan penampilan apik sepanjang babak kualifikasi.
ADVERTISEMENT
Kecepatan dan penempatan posisi yang apik, membuat Augustinsson perlahan dipercaya tampil di posisi bek kiri Swedia. Sempat bersaing dengan Martin Olsson di posisi tersebut, awal tahun 2017, Augustinsson mulai menyegel status sebagai bek kiri utama Swedia.
Berbekal penampilan apik dan konsistensi sepanjang babak kualifikasi, Augustinsson bisa jadi kunci permainan Swedia pada Piala Dunia 2018. Pertanyaannya, melihat kualifikasinya sekarang dan kemungkinannya untuk berkembang, apa yang ia bisa berikan untuk Swedia?
Sebastian Larsson
“Jika Anda adalah pelatih dan Anda memiliki Sebastian (Larsson), Anda harus memberikan ia kesempatan bermain. Sebastian adalah pemain yang selalu memberikan semua hal untuk setiap kesempatan yang ia bisa dan itu adalah alasan mengapa ia penting bagi kami.”
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh bekas pelatih Swedia, Erik Hamren. Jika melihat apa yang ditunjukkan oleh Larsson pada partai menghadapi Tim Nasional (Timnas) Italia pada babak play-off—dan kualifikasi Piala Dunia 2018, pada umumnya—ucapan tersebut benar-benar terbukti.
ADVERTISEMENT
90 menit bermain, Larsson nyaris memberikan semuanya untuk Swedia. Ia tak lelah mengejar bola, ia tak lelah berlari kencang ketika mereka membuat serangan, dan ia juga menjadi pemain pertama yang berusaha merebut bola dari kaki pemain Italia.
Prestasi di Piala Dunia 2018 tampaknya bisa menjadi kado yang indah untuk karier Larsson, yang menurutnya akan berakhir dalam waktu dekat.