Memikirkan Cara untuk Menyetop Lionel Messi

20 Februari 2018 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Messi terdiam usai Barcelona tersingkir. (Foto: Josep Lago/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Messi terdiam usai Barcelona tersingkir. (Foto: Josep Lago/AFP)
ADVERTISEMENT
Ketika Chelsea dan Barcelona dipertemukan dalam undian babak 16 besar Liga Champions, barangkali Lionel Messi adalah salah satu orang yang paling merasa gentar.
ADVERTISEMENT
Messi punya riwayat yang buruk ketika bertemu Chelsea. Dalam delapan pertemuan terakhir, ia tak pernah mampu menjebol gawang Chelsea—jumlah tersebut menjadi terburuknya ketika berhadapan dengan kesebelasan lain.
Selain itu, Messi juga selalu kesulitan ketika berhadapan dengan Thibaut Courtois. Pada lima tahun terakhir atau enam pertandingan terakhir, Messi sama sekali tak bisa menjebol gawang kiper asal Belgia tersebut.
Melihat catatan di atas, wajar rasanya jika Messi gentar. Pertanyaannya, apakah hal tersebut akan kembali berlaku pada pertemuan yang rencananya bakal digelar Rabu (21/2/2018) dini hari WIB nanti?
Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa ya, tapi juga bisa tidak. Catatan buruk Messi di depan gawang Chelsea dan Courtois bisa berlanjut, tapi bisa juga bakal berhenti pada pertandingan kali ini. Semua tergantung pada Messi dan tentunya, manajer Chelsea, Antonio Conte.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang paling tepat untuk menghentikan ketajaman Messi adalah menetapkan satu orang untuk terus menerus menjaganya sepanjang pertandingan. Cara tersebut dipraktikkan oleh pendahulu Conte ketika menghadapi Barcelona.
Dalam empat pertemuan terakhir, dua pendahulu Conte, Guus Hiddink dan Roberto Di Matteo, selalu menerapkan man to man marking kepada Messi. Jika di era Hiddink tugas tersebut diberikan kepada Michael Ballack, di era Di Matteo, tugas tersebut diemban oleh John Obi Mikel.
Tugas Ballack dan Di Matteo dalam laga tersebut hanya satu: memastikan Messi tak bisa bergerak bebas. Pilihan mereka tak salah. Messi sama sekali tak berkutik dan kesulitan untuk mencari ruang untuk mencetak gol.
Selain itu, hal lain yang dipraktikkan oleh kedua manajer tersebut adalah tak membiarkan adanya umpan kepada Messi. Nah, cara ini diaplikasikan dengan menutup aliran bola ke sisi kanan Barcelona, yang kerap diisi oleh Messi.
ADVERTISEMENT
Dengan menutup aliran bola, Messi bisa jadi akan kesulitan memberikan peran besar di laga ini. Persoalannya, Messi bukan tipikal pemain yang cenderung bergerak di satu area saja untuk menjemput bola.
Di luar dua jawaban taktikal tersebut, pendukung Chelsea sebenarnya bisa berdoa. Kegagalan Messi mencetak gol ke gawang Chelsea, dan Courtois, kebanyakan disebabkan oleh faktor ketidakberuntungan.
Dalam delapan laga menghadapi Chelsea, dan enam pertandingan melawan Courtois, lima kali percobaan yang dilakukan oleh Messi membentur tiang. Untuk itu, kata apa lagi yang bisa menggantikan ‘apes’?
Meski demikian, bukannya Messi tak mampu, ia juga potensi untuk memecahkan deretan catatan buruknya dalam laga ini. Jika melihat penampilan pemain asal Argentina tersebut musim ini, hal tersebut bisa saja terjadi.
ADVERTISEMENT
Upaya pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, mengubah formasi Barcelona dari 4-3-3 ke 4-4-2 memberikan dampak besar di atas lapangan. Salah satunya bagi Messi, yang berubah dari penyerang sayap ke pengatur serangan.
Perubahan tersebut membuat Messi tak hanya bisa mengatur serangan Barcelona semaunya. Namun, juga membuatnya begitu tajam di depan gawang lawan. Hingga saat ini, ia bahkan telah membukukan 27 gol di semua kompetisi.
Selain itu, fokus Chelsea untuk menutup Messi di awal juga bisa menjadi bencana. Pasalnya, dengan menutup Messi, Barcelona punya peluang untuk menciptakan peluang melalui Luis Suarez, yang begitu paham ke mana Messi bergerak.
Hal lain yang bisa membuat Messi memecahkan catatan buruknya dalam laga ini adalah membiarkan Jordi Alba bebas bergerak. Keputusan Valverde untuk memaksimalkan peran Alba ketika menyerang, bisa saja mengubah nasib Messi.
ADVERTISEMENT
Salah satu bukti dari kombinasi tersebut adalah jumlah assist Alba untuk Messi di semua kompetisi musim ini. Dengan tujuh assist untuk Messi, menutup pergerakan Alba bisa jadi solusi untuk menghentikan Messi.
Memikirkan cara untuk menyetop keran gol Messi adalah hal yang lumrah dilakukan oleh setiap lawan Barcelona, termasuk Chelsea. Meski demikian, Chelsea seharusnya tak boleh lupa bahwa lawan mereka kali ini adalah Barcelona, bukan Messi.