Piala Dunia dan Tradisi Pertandingan Pertama

Marcelo memeluk Modric. (Foto: Vanderlei Almeida/AFP)

Melihat catatan selama tiga edisi terakhir, Rusia bisa bernapas lega. Bagaimana tidak? Tiga tuan rumah yang memulai Piala Dunia dalam tiga edisi terakhir tak pernah tersungkur ketika memulai turnamen sepak bola level internasional ini.

Dua dari tiga tuan rumah, Jerman dan Brasil, memetik tiga angka saat mengawali Piala Dunia 2006 dan 2014. Sementara itu, meski gagal memenangi pertandingan pembuka Piala Dunia 2010, Afrika Selatan di luar dugaan bisa menahan imbang Meksiko 1-1.

Serangkaian catatan menawan tuan rumah dalam laga pembuka Piala Dunia lantas menimbulkan sebuah pertanyaan: Mulai kapan dan alasan apa yang melatarbelakangi tuan rumah membuka sebuah Piala Dunia?

Melihat sejarah, tuan rumah pertama yang memulai Piala Dunia adalah Jerman, tepatnya di 2006. Dalam edisi tersebut, Die Mannschaft mengalahkan tamunya, Kosta Rika, dengan skor akhir 4-2.

Apa yang dilakukan oleh Jerman pada edisi tersebut berlanjut ke Piala Dunia berikutnya, tepatnya saat Afrika Selatan, Brasil, dan Rusia sebagai tuan rumah. Di tiga edisi tersebut, mereka mendapatkan kesempatan untuk melakoni pertandingan pertama.

Berarti, sebelumnya tuan rumah tak melakoni pertandingan perdana? Benar. Sebelum Jerman, tuan rumah memang tak mendapatkan kesempatan untuk bermain di laga perdana. Lebih khususnya, Piala Dunia selalu dibuka dengan melibatkan juara bertahan.

Dalam Piala Dunia 1930, yang notabene menjadi Piala Dunia pertama, Uruguay yang menjadi tuan rumah, tak tampil dalam pertandingan pertama. Laga pembuka edisi tersebut melibatkan Prancis dan Meksiko yang berakhir dengan kemenangan 3-1 untuk Les Blues.

Hal tersebut berlaku secara terus menerus hingga Piala Dunia 2002 yang dimenangi oleh Brasil. Meski tampil sebagai pemenang, Tim Samba tak memulai Piala Dunia 2006 karena kebijakan yang diambil oleh Jerman di 2006.

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) tak punya aturan khusus yang menentukan pertandingan pertama Piala Dunia. Dalam regulasi Piala Dunia yang dirilis oleh FIFA, tak ada aturan yang menyebutkan bahwa juara bertahan layak mendapatkan kesempatan untuk bermain pertama.

Tak adanya peraturan tersebut juga menjelaskan bagaimana hak juara bertahan untuk bermain di pertandingan adalah sekadar tradisi. Tradisi tersebut bisa saja dipertahankan, tapi bisa juga tak lagi dilanjutkan.