3 Metode Pengobatan Aneh dalam Sejarah Ilmu Kedokteran

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
12 Mei 2021 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilmu kedokteran berfokus untuk mempelajari bagaimana mempertahankan dan mengobati seorang manusia, agar dapat terlepas dari yang namanya sakit. Sang Pasien juga diharapkan dapat kembali dalam keadaan sehat.
ADVERTISEMENT
Tanpa ilmu ini, manusia kemungkinan selalu terkena penyakit yang kemudian berujung pada kematian massal.
Dalam sejarahnya, ilmu kedokteran dan berbagai metode pengobatan yang pernah ada tidaklah muncul begitu saja. Sebelum jadi lebih aman seperti sekarang, melihat dari kacamata ilmu medis modern, banyak metode pengobatan aneh yang dahulu pernah diterapkan.
Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya ilmu pengetahuan yang berkembang maupun keterbatasan alat medis yang digunakan.
Pembedahan dengan Membuat Lubang di Kepala
Tengkorak yang menerima treepaning | Commons Wikimedia/Rama (CC)
Pada tahun 1865, seorang arkeolog Amerika Serikat bernama Ephraim George Squier menemukan sebuah tengkorak peninggalan Meksiko kuno yang kemudian ia berikan kepada kolektor.
Artefak tersebut tak pelak memicu perdebatan di kalangan medis, mengapa ada lubang di tulang tengkoraknya?
ADVERTISEMENT
Dari hasil penelitian lebih lanjut, diyakini bahwa lubang itu dibuat saat manusia pemilik tengkorak masih hidup. Ini adalah praktik kuno bernama trepanning yang telah berkembang sejak 10.000 SM dan bertahan sampai sekitar abad ke-18. Bahkan setelah abad ke-18, masih ada juga beberapa ahli medis yang ngotot mempraktikannya.
Metode yang digunakan bisa saja dengan mengikis tengkorak menggunakan batu tajam, mengebor tengkorak hingga menghasilkan lubang, dan lain sebagainya. Masih belum jelas alasan dan tujuan pasti mengapa mereka melakukan hal tersebut.
Pengobatan Cacing Pita Palsu
Cacing pita sapi (Taenia saginata) yang bisa menyerang usus manusia | Commons Wikimedia/Rama (CC)
Cacing pita yang ada pada babi dapat hidup hingga 20 meter di dalam usus manusia. Cacing ini dapat menyerap nutrisi makanan dari sistem pencernaan dan dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun lamanya.
ADVERTISEMENT
Akhir abad ke-19, cacing pita memberikan keuntungan tersendiri bagi para dokter gadungan bagi mempromosikan kemampuan mereka dalam membunuh cacing pita. Cara yang dilakukan adalah dengan menyuruh pasien untuk berpuasa selama sehari lalu meminum satu sendok minyak atsiri yang dicampur dengan susu hangat. Sebenarnya tidak ada bukti lebih lanjut mengenai pengobatan ini, dan para pasien hanya dengan lugu mempercayai hal tersebut.
Spesialis Anus dari Mesir Kuno
Ilustrasi patung Firaun | Wikimedia Commons/Nrbelex (CC)
Sihir, agama, dan sains, secara rasional dapat berbaur tanpa kontradiksi dalam sistem penyembuhan ala Mesir kuno. Orang-orang yang sakit dapat berkonsultasi dengan dokter, tabib, bahkan pendeta. Mereka dapat menyembuhkannya melalui kombinasi obat-obatan, mantera, dan doa.
Salah satu dokter yang sangat ahli bernama Irenakhty, hidup sekitar tahun 2150 SM. Ia adalah dokter istana kerajaan ahli proktologis yang bertanggungjawab untuk memastikan saluran penceraan Firaun tetap dalam kondisi prima, dengan setiap saat memeriksa anal Firaun sendiri. [*]
ADVERTISEMENT