Akhir Hidup "Malloy the Durable", Berkali-kali Lolos dari Pembunuhan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2020 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tunawisma | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tunawisma | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Michael Malloy hanyalah pria tua yang gagal mewujudkan mimpinya di Amerika Serikat. Berharap sukses dengan pergi dari Irlandia, ia malah berakhir menjadi tunawisma di Amerika. Lebih tragis lagi, di negara ini, ia pun menjadi korban pembunuhan, yang dilakukan oleh lima pria putus asa.
ADVERTISEMENT
Tekad pelaku begitu kuat untuk menghilangkan nyawa Malloy, sebab dengan kematiannya, mereka bisa mendapatkan polis asuransi. Uang sejumlahUSD 3.500 amat berharga bagi mereka, pada saat resesi ekonomi. Akan tetapi, pembunuhan terhadap Malloy sama sekali tidak mudah dilakukan. Berkali-kali, Tony Marino, Joseph "Red" Murphy, Francis Pasqua, Hershey Green, dan Daniel Kriesberg, berganti rencana dan tidak ada satu pun yang berhasil.
Mereka sudah mencoba menghujani Malloy dengan banyak sekali minuman beralkohol. Tidak berdampak apa pun. Menambahkan terpentin, obat gosok kuda, dan racun tikus, ke dalam minuman juga tak berpengaruh.
Si pemilik kedai, Marino, semakin terdesak karena sudah terlalu banyak memberikan minuman gratis. Ia juga yang menanggung pembayaran asuransi Malloy. Maka ia pun menyewa seorang sopir taksi untuk menabrak Malloy, sebisa mungkin sampai tewas. Sial, Malloy masih bertahan hidup, hanya mengalami beberapa patah tulang saja.
ADVERTISEMENT
Pada puncaknya, lima pria ini menyimpulkan bahwa Malloy memiliki perut besi dan mungkin mustahil untuk membunuhnya dengan alkohol atau makanan beracun. Tanggal 22 Februari 1933, setelah Malloy mabuk dan tak sadarkan diri pada malam hari, mereka membawanya ke kamar Murphy. Lalu mereka memasukkan selang ke dalam mulutnya dan mengisi tubuhnya dengan gas.
Cara tersebut akhirnya membunuh Malloy. Tak sampai lima menit, setelah menelan gas, ia tewas. Lalu mereka menyuap seorang dokter untuk menyatakan bahwa Malloy telah meninggal karena lobar pneumonia. Ia pun segera dikuburkan.
Akan tetapi, hal yang gagal diantisipasi oleh para pembunuh adalah betapa kesohornya Malloy sebagai peminum. Setelah selamat dari beberapa kecelakaan, banyak orang mengenal Malloy sebagai tunawisma tua yang tangguh. Mereka menjulukinya "Malloy the Durable" bukan tanpa alasan.
Michael Malloy saat uji forensik | Wikimedia Commons
Segera setelah kabar kematian Malloy tersiar dan sampai ke telinga polisi, penyelidikan pun dibuka. Dalam investigasi, tubuh Malloy digali dari kuburnya dan diperiksa secara forensik.
ADVERTISEMENT
Satu hal lagi yang gagal diantisipasi oleh Marino, Murphy, Pasqua, Green, dan Kriesberg, mereka sama sekali tidak tahu bahwa gas yang membunuh Malloy adalah karbon monoksida. Tentunya, mereka juga tak paham bahwa gas ini membentuk ikatan yang mematikan dan stabil dengan protein di dalam darah manusia. Ikatan stabil ini memungkinan karbon monoksida untuk tetap berada di tubuh manusia, bahkan selama berbulan-bulan setelah kematian. Walhasil, analisis laboratorium dapat dengan mudah menemukan kadar karbon monoksida yang mematikan di tubuh Malloy.
Penegak hukum berterima kasih kepada supir taksi, yang disewa oleh Marino, karena tidak bisa menjaga rahasia. Lima pria itu ditangkap. Hersey Green masuk penjara, sedangkan empat pria lainnya dieksekusi di kursi listrik.
ADVERTISEMENT
Referensi: