Apakah Gurita Dapat Bermimpi?

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 April 2019 23:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017, Rachel Otey merekam sebuah video gurita yang sedang tertidur di kebun binatang Butterfly Pavillion di Colorado, Amerika Serikat. Gurita hewan laut yang terkenal karena kecerdasannya dan cara unik untuk mengelabui musuhnya. Tetapi dalam video yang direkam Otey tersebut, gurita yang sedang tertidur itu mengubah-ubah warna kulitnya. Lalu pertanyaan muncul, apa mungkin gurita tersebut sedang bermimpi?
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang telah diketahui, gurita mengubah-ubah warna kulitnya ketika sedang dalam keadaan terancam, dan berkamuflase untuk bersembunyi dan melarikan diri dari pemangsanya dan juga sebaliknya, berkamuflase untuk mengelabui mangsanya. Menurut Jennifer Mather, psikolog dari University of Lethbridge di Alberta, Kanada, perubahan warna yang dilakukan gurita saat tertidur dilakukan secara spontan dan tanpa disadari.
Berdasarkan penelitian terkait gurita yang dilakukan pada tahun 2011, menyimpulkan bahwa setiap gurita yang sedang tertidur selalu menunjukan pola kulit yang berubah-ubah secara tanggung atau setengah-setengah. Tidur merupakan titik terlemah setiap mahluk hidup tidak terkecuali gurita. Gurita memilih tempat untuk tidur ketika ia sudah merasa benar-benar aman dan tersembunyi dari para mangsanya.
Mather juga menyatakan, tidur merupakan sebuah proses di mana otak melakukan penjejakan terhadap apa yang telah dialami seharian. Termasuk otak gurita, melakukan hal itu juga. Jika mimpi yang dimaksud adalah demikian, maka apa yang dilakukan gurita ketika tertidur adalah bermimpi.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk mendapatkan bukti apakah gurita benar-benar bermimpi sebagaimana yang dialami manusia dalam bermimpi masih perlu dilakukan penelitian komprehensif, terutama penelitian secara neurobilogis.
Sumber: sleepreviewmag.com | livescience.com | atlasobscura.com