news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Arsitektur Kaya Warna dari Hundertwasser

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Agustus 2019 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Friedensreich Hundertwasser (1928–2000) adalah seorang pelukis, arsitek, dan pematung Austria yang terkenal karena arsitekturnya. Kekhasan Hundertwasser adalah memadupadankan banyak warna dan ornamen dalam sebuah bangunan. Awalnya Hundertwasser mendapat pujian untuk lukisannya, tetapi kemudian menjadi lebih terkenal karena gaya arsitekturnya yang unik.
ADVERTISEMENT
Terinspirasi gerakan Vienna Secession, terutama karya pelukis Austria Egon Schiele dan Gustav Klimt, Hundertwasser memasukkan spiral hias labirin ke dalam lukisan, arsitektur, dan desainnya untuk prangko dan bendera. Dia mengembangkan teorinya sendiri tentang "transautomatisme" yang diilhami oleh konsep otomatisme surealis (melukis atau menggambar tanpa kesadaran sensor diri) dan berusaha melonggarkan aturan kaku seni konvensional untuk menekankan pengalaman penonton. Gaya arsitektur Hundertwasser sering dibandingkan dengan gaya Antoni Gaudi.
Pada 1950-an, Hundertwasser mulai merancang proyek arsitektur. Desain ini menggunakan bentuk yang tidak beraturan, dan menggabungkan fitur alami yang berbentuk lanskap. Blok apartemen Hundertwasserhaus di Wina, Austria, adalah salah satu contoh terkenal.
Bangunan ini memiliki lantai bergelombang, atapnya ditutupi dengan tanah dan rumput, dan pohon-pohon besar tumbuh dari dalam ruangan, dengan bagian bangunan tubuh menjorok ke arah luar. Hundertwasser tidak menagih pembayaran untuk desainnya ini. Dia menyatakan bahwa usahanya itu merupakan untuk mencegah ada bangunan yang jelek dibangun di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Hundertwasser menentang gaya arsitektur monoton dan memboikot arsitektur dengan garis-garis lurus. Dia juga menuntut kebebasan kreatif dalam menghiasi bangunan secara individu. Dia menulis manifesto dan esai dan mengorganisir demonstrasi. Selama akhir 1960-an dia memberikan serangkaian pidato terbuka yang menarik perhatian yang mengadvokasi hak individu untuk membangun rumahnya sendiri.
Ketika nama dan reputasi Hundertwasser semakin terdengar, pesanan pun berdatangan. Hasil karyanya menghiasi gereja di selatan Austria, stasiun kereta api di Uelzen, Jerman, kilang anggur di Lembah Napa, California, dan toilet Hundertwasser di Kawakawa, Selandia Baru. Hundertwasser merevolusi segala ide dalam menghiasi atap dari bangunan dengan tumbuhan tujuannya agar beberapa binatang bisa merumput di sana. Filosofinya yang tidak biasa dan kejenakaannya dari hasil karyanya membuatnya menarik perhatian banyak orang.
ADVERTISEMENT
Sumber: atlasobscura | comamusingplanet.com