Asteroid, Komet, dan Hancurnya Pemukiman Awal Manusia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
26 Maret 2020 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar: oleh mohamed Hassan dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar: oleh mohamed Hassan dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah situs yang ditemukan di Suriah modern adalah rumah bagi salah satu pemukiman manusia pertama sekitar 12.800 tahun yang lalu. Tempat penting untuk orang nomaden saat pertama kali mulai menetap dan bercocok tanam. Ternyata, pemukiman tersebut juga menjadi bukti dari salah satu momen besar yang pernah menimpa Bumi, yaitu jatuhnya asteroid ke muka Bumi.
ADVERTISEMENT
Para arkeolog dari Universitas California, Santa Barbara, telah menemukan bukti dampak asteroid dengan melihat benda-benda yang ditemukan di situs purbakala Abu Hureyra kuno di Suriah utara. Situs tersebut sekarang terletak di bawah Danau Asaad setelah kejadian banjir pada tahun 1974, ketika Bendungan Tabqa ditutup. Namun, banyak artefak yang dikumpulkan di sini selama awal 1970-an mengungkapkan kisah yang sangat misterius.
Sebuah bukti datang dalam bentuk gumpalan kaca yang tidak biasa, yang telah terciprat pada banyak artefak situs, termasuk bahan bangunan dan tulang binatang. Untuk membuat bahan seperti itu di Bumi, suhu harus di atas 2.200 derajat celcius, yang kemudian menunjukkan bahwa pemukiman tersebut dilanda oleh dampak asteroid super panas dan berenergi tinggi, sekitar 12.800 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan temuan mereka di Jurnal Nature Scientific Reports, sebuah analisis dari gelas lebur mengungkapkan bahwa itu termasuk mineral yang kaya akan kronium, besi, nikel, silfida, titanium, dan bahkan besi leleh platinum, serta iridium. Kennet, profesor geologi emeritus di UC Santa Barbara mengatakan, bahwa umumnya semua yang ditemukan tersebut tercipta dari dampak yang dihasilkan oleh asteroid. Kota tersebut lenyap dalam beberapa saat, memicu kematian instan bagi penduduknya.
12.800 tahun yang lalu merupakan masa yang penting untuk berhipotesis terhadap dampak Younger Dryas, sebuah teori kontroversial bahwa Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia Barat, diserang oleh bencana asteroid yang menghancurkan hampir separuh Bumi.
Beberapa ilmuwan menduga peristiwa ini mungkin terjadi dalam beberapa bentuk, karena adanya materi dengan suhu tinggi yang aneh, seperti kaca leleh dan nanodiamond, yang ditemukan di lapisan batuan di seluruh dunia dari 12.800 tahun yang lalu, yang kemudian dikenal sebagai Younger Dryas Boundary (YDB). Peristiwa ini juga berkaitan dengan kepunahan hewan secara massal dan penurunan suhu yang singkat, mungkin akibat dari “dampak musim dingin”.
ADVERTISEMENT
“Satu dampak asteroid besar tidak akan menyebabkan material yang tersebar luas seperti yang ditemukan di Abu Hureyra,” kata Kennet. “Puing-puing dari komet besar yang diusulkan mampu menyebabkan ribuan ledakan udara dalam rentang beberapa menit di seluruh belahan Bumi. Hipotesa YDB mengusulkan mekanisme ini untuk menjelaskan materi-materi yang sama, tersebar luas di lebih dari 14 ribu kilometer di belahan Bumi Utara dan Selatan,” tambahnya.
Sumber: iflscience.com | slashgear.com | forbes.com