Bangsawan yang Dimakamkan Bersama Keledai Kesayangan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
1 April 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: oleh artyangel dari pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: oleh artyangel dari pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sejak dulu, manusia dan hewan memang sering memiliki keterikatan khusus di antara keduanya. Tak terkecuali pada wanita bangsawan dari Dinasti Hang bernama Cui Shi. Ia dikenal sebagai wanita yang sangat mencintai dan menyayangi keledai kesayangannya, sampai pada akhir hayatnya, Ia ditemukan dimakamkan bersama dengan keledainya itu.
ADVERTISEMENT
Makam yang berasal dari tahun 878 M ini merupakan penemuan pertama dari bukti kasih sayang seorang manusia kepada hewan peliharaan, dan itulah yang dialami oleh Shi. Walaupun Shi merupakan seorang bangsawan wanita yang memiliki status tinggi di Kekaisaran China, Ia tidak malu untuk mengendarai keledainya itu. Apalagi Keledai kala itu sering dianggap sebagai hewan transportasi bagi rakyat miskin.
Foto: Wanita dari Dinasti Tang yang Sedang Bermain Polo dengan Kudanya | commons.wikimedia.org
Setelah ditelusuri dari berbagi sumber tentang riwayat hidupnya, ternyata Shi sering menggunakan keledai untuk bermain polo. Sebuah permainan yang sekarang sering dimainkan bersama kuda. Dimana pengendara harus menunggang kuda sambil menggiring bola dengan sebilah tongkat untuk memasukkan bola tersebut ke dalam gawang, sedikit mirip dengan permainan hoki. Dari sinilah muncul kedekatan yang tidak biasa antara Shi dan keledainya, karena pada awalnya Shi hanya menganggap keledainya itu adalah keledai biasa.
ADVERTISEMENT
Makamnya pertama kali ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 2012. Namun, isinya telah dijarah cukup banyak oleh pencuri sehingga tulang dari jasadnya berserakan bersama dengan sisa tulang dari setidaknya tiga keledai yang bercampur dengan empat tulang sapi. Karena hal itu, makam tersebut kemudian ditutup dan disegel sehingga tidak dimasuki oleh sembarang orang bahkan oleh para arkeolog lain yang mau meneliti lebih jauh tentangnya.
Untuk memastikan jasad dan tulang keledai memiliki riwayat dikuburkan pada tahun yang sama akhirnya para arkeolog memutuskan untuk melakukan penelitian dengan radiokarbon. Analisisnya mengatakan, bahwa kemungkinan besar mereka semua berada pada waktu yang sama, sekitar 878 M, yang sengaja dikuburkan bersamaan dengan Shi yang sebelumnya sudah meninggal dunia. Hal ini turut diperkuat oleh tradisi kuno masyarakat China dimana semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan si jasad harus dipenuhi untuk menujang kehidupannya di dunia arwah salah satunya keledai bagi Shi.
ADVERTISEMENT
Sumber: cnn.com | sciencedaily.com | sciencealert.com