news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bau Kota di Amerika Abad Ke-19 Sangat Tidak Sedap

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Mei 2020 23:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Ilustrasi Kota pada Abad ke-19 | commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ilustrasi Kota pada Abad ke-19 | commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Di tahun 1858, seorang pengusaha yang sering bepergian antar kota menyebutkan bahwa banyak kota-kota di Amerika Serikat memiliki bau yang tidak sedap, alias udara yang tercemar. Banyak selokan mengeluarkan bau busuk, pabrik susu dengan bau khas binatang ternak, dan bau seperti daging panggang di udara. Semua bau bercampur aduk menjadi satu.
ADVERTISEMENT
Ketika teori kuman baru bisa diterima secara luas pada tahun 1890-an, orang Amerika Serikat memandang lingkungan untuk memahami penyebaran penyakit. Para dokter saat itu sering menyebutkan bahwa sumber masalah ada pada kualitas udara yang buruk, dan itulah yang menjadikan kota-kota memiliki bau yang kurang sedap.
Saat itu, lingkungan perkotaan memiliki bau khasnya masing-masing. Chicago berbau seperti hewan peternakan, New Orleans berbau seperti gas, Manhattan berbau seperti pupuk busuk yang dibuang di tumpukkan sampah, dan Providence di Rhode Island memiliki bau seperti bangkai hewan yang membusuk. Kota-kota tersebut memiliki banyak bangunan berventilasi buruk, sehingga meningkatkan penyebaran penyakit kolera, tuberkolosis, demam kuning, dan tifus.
Foto: commons.wikimedia.org
Dari situlah, teori miasma berkembang, yang menyatakan bahwa udara tercemar menyebabkan penyakit, dan kepercayaan tersebut menyebar luas dalam sejarah yang panjang. Di abad ke-18, para ilmuwan melakukan eksperimen dengan memasukkan tikus ke dalam toples kedap udara. Tikus tersebut mati sendirian, namun tikus lain yang diberi tanaman di dalamnya dapat bertahan hidup. Mulai saat itulah, para dokter mendesak agar kota-kota diberi ruang yang lebih terbuka dengan beberapa pohon besar yang ditanam di sana.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi bau yang tidak sedap, para pria dan wanita selalu membawa sapu tangan wangi dan bunga yang harus (disematkan di kerah), sehingga ketika mereka mencium bau yang tidak enak, mereka dapat menutupi hidung mereka dengan sapu tangan atau bunga. Begitu pula di rumah, banyak orang mulai menanam tanaman yang berbau harum untuk mensterilkan udara.
Waktu berlalu, banyak orang dan pemerintah sadar akan pentingnya kualitas udara di kota. Mereka kemudian melakukan perombakkan besar-besaran, seperti menanam pohon, membuat taman, menggusur bangunan tua, sehingga memberikan ruang yang lebih terbuka. Sistem ventilasi dan drainase diperbaiki menjadi lebih baik, sehingga secara nyata kota-kota di Amerika Serikat sekarang menjadi lebih baik dibandingkan pada masa lampau dahulu.
ADVERTISEMENT
Sumber: atlasobscura.com | theoutline.com