Bom Kelelawar yang Tak Kalah Hebat dari Bom Atom

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Februari 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Kelelawar Dijadikan Objek Untuk Melakukan Pengeboman
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Kelelawar Dijadikan Objek Untuk Melakukan Pengeboman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serangan dahsyat yang dilakukan oleh Angkatan Laut Jepang ke Pelabuhan Harbour di Hawaii, Amerika Serikat pada tahun 1941 lalu menyisakan dampak yang cukup parah. Serangan yang dimulai pada pukul 07.38 pagi waktu Hawaii ini membuat setidaknya 8 kapal tempur AS mengalami kerusakan parah, 4 diantaranya karam.
ADVERTISEMENT
Setelah mendengar kabar buruk tersebut, seorang dokter gigi bernama Lytle S. Adams menemukan skema yang tidak biasa untuk melakukan balas dendam ke Negeri Matahari Terbit tersebut. Ia mengatakan bahwa ia akan menggunakan bom kelelawar untuk menyerang balik kota-kota yang ada di Jepang.
Rencana yang ia buat relatif mudah. Simpelnya, kelelawar akan dilengkapi dengan sebuah bom pembakar kecil dengan penghitung waktu mundur. Kelelawar tersebut akan dilepaskan di atas kota-kota Jepang dan dibiarkan bertengger di dalam bangunan maupun rumah-rumah warga. Bom baru akan meledak saat kelelawar sudah bertengger dan daya ledak yang dihasilkan akan menyebabkan kerusakan yang parah dan dapat menyebar dengan cepat.
Foto: Pemerintah Amerika Serikat Bahkan Menyetujui Konsep Bom Ini
Adams kebetulan sangat mengenali Eleanor Rooselevelt, seorang mantan ibu negara Amerika Serikat, dan karena itulah rencananya ini tidak diberhentikan oleh personal militer AS. Penasihat presiden saat itu bahkan benar-benar menyetujui rencana antusias tersebut dan meyakinkan para jenderal dengan mengatakan, “Orang ini bukan sembarang orang!”
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1943, Angkatan Darat AS mulai melakukan tes serius. Ribuan kelelawar ditangkap dengan jaring, kemudian ditempatkan di baki es baru, lalu didinginkan sehingga mereka akan berada dalam mode hibernasi ketika dikirim ke luar negeri. Ketika militer melakukan banyak riset, mereka mulai menyukai rencana tersebut.
Kelelawar sendiri merupakan hewan yang dapat membawa beban hampir dua kali lipat dari berat badan mereka selama penerbangan. Ditambah dengan perilaku nokturnal mereka sehingga membuatnya sempurna untuk menyusup ke atap-atap rumah. Diprediksi bahwa bom kelelawar ini akan menghasilkan 30 kali lebih besar dari penghancuran bom konvensional.
Namun sayangnya, proyek ini ternyata menghadapi persaingan lain dalam masa pembuatannya. Para ilmuwan di Manhattan dikabarkan telah menyelesaikan senjata baru yang jauh lebih menghancurkan. Setelah dilakukan 30 demonstrasi dengan biaya sekitar 2 juta USD, proyek bom kelelawar ini dibatalkan karena diprediksi tidak akan selesai pada 1945 mendatang.
ADVERTISEMENT
Sumber: theatlantic.com | allthatsinteresting.com | ripleys.com
Sumber foto: flickr.com