Rehat Bisa Memperkuat Daya Ingat

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
10 Maret 2018 20:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tidur. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tidur. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ketika proses berpikir gawai atau komputer mulai lambat, mantap sekali kita bertindak, "Mungkin perlu dimatikan atau diistirahatkan sejenak." Sayangnya, kita sering lupa, bahwa otak manusia juga perlu didiamkan seperti itu.
ADVERTISEMENT
Manfaat luar biasa dari beristirahat tanpa terganggu aktivitas tambahan, pertama kali didokumentasikan pada tahun 1990 oleh psikolog asal Jerman, Georg Elias Muller dan muridnya Alfons Pilzecker.
Dalam banyak percobaan Muller dan Pilzecker meneliti dua kelompok peserta. Kelompok pertama, menerima materi pelajaran suku kata asing dalam dua sesi namun tanpa istirahat. Sedangkan yang kedua, diberi jeda enam menit sebelum masuk ke sesi pelajaran selanjutnya.
Sekitar satu setengah jam berikutnya, daya recall dua kelompok ini diuji. Peserta yang menerima istirahat, mengingat hampir 50 persen suku kata asing tersebut. Sementara yang tanpa jeda hanya sanggup mengingat 28 persen saja.
Pada awal tahun 2000-an, Sergio Della Sala dan Nelson Cowan semakin menguatkan teori tentang fungsi istirahat. Peneliti dari Universitas Edinburgh dan Universitas Missouri tersebut, meminta sejumlah peserta untuk mendengarkan beberapa cerita.
ADVERTISEMENT
Satu jam kemudian, peserta yang diberi waktu beristirahat setelah menerima materi, sanggup mengingat 79 persen cerita. Daya ingat mereka jauh lebih bagus ketimbang peserta yang tak jeda dan langsung bercerita ulang, hanya 7 persen.
Thomas Baguley dari Nottingham Trent University, bahkan membeberkan manfaat hiatus otak bagi para penderita Alzheimer. Beberapa pasien dengan penyakit tersebut, disarakan terlibat dalam teknik mindfullness untuk mengurangi stres dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.
Matikan lampu, duduk santai, nikmati 10-15 menit dalam perenungan yang tenang. Tanpa perlu memeriksa surel, media sosial, atau kesibukan semenjana bersama smartphone.
"Itu mungkin cara yang berguna untuk membuat perbaikan kecil pada kemampuan Anda dalam mengingat," saran Baguley, dilansir BBC International.