Celles, Desa yang Tidak Dapat Ditenggelamkan Pemerintah

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Maret 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Pada akhir tahun 1950-an, ada sebuah desa kecil di Lembah Salagou, Perancis selatan. Desa ini sangat kecil, dimana jumlah penduduknya bahkan tidak lebih dari seratus orang, atau lebih tepatnya hanya 60 orang saja yang tinggal di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada tahun yang sama, penduduk Celles menerima sebuah pemberitahuan dari pemerintah, bahwa tempat berdirinya desa mereka akan dibuat sebuah situs waduk untuk menarik minat para wisatawan lokal maupun asing. Mereka diberitahukan untuk segera mengevakuasi diri mereka atau pindah ke desa lain.
Wilayah di sekitar Desa Celles, secara tradisional dikenal sebagai kebun-kebun anggur berkualitas baik. Namun, pasar anggur mengalami penurunan yang diikuti pula dengan harga pasarnya. Pemerintah setempat kemudian memutuskan cara terbaik untuk keluar dari krisis ini, dimana para petani harus melakukan diversifikasi pada tanaman mereka. Tanam buah-buahan lain sebagai gantinya. Tetapi, karena pohon buah-buahan membutuhkan lebih banyak air daripada tanaman merambat, mereka perlu memanfaatkan sungai dan membuat sebuah waduk, yang berarti Celles terpaksa harus direndam air.
ADVERTISEMENT
Penduduk desa Celles tentu tidak menerima keputusan tersebut dan menentang evakuasi secara paksa selama sepuluh tahun. Tetapi, pada akhirnya, di tahun 1968, pemerintah berhasil melawan mereka dan bendungan di Sungai Salagou akhirnya selesai dibuat. Tak lama setelah itu, air mulai merambat masuk ke arah desa, namun belum sampai membanjiri desa. Sebab, rencana menaikkan permukaan air dibagi menjadi dua tahap, pertama 139 meter dan kedua 150 meter. Tahap kedua bisa menelan habis Desa Celles, karena desa tersebut tingginya 144 meter. Namun, tahap kedua tidak pernah dilaksanakan, dan meninggalkan permukaan waduk berhenti sampai di kaki desa.
Mengetahui tahap dua tidak direalisasikan, beberapa penduduk desa berusaha kembali ke rumah mereka sebelumnya, tetapi pada saat itu, bangunan rumah mereka sudah berantakan karena menjadi korban pencurian. Sementara itu, air di wilayah tersebut mengubah lahan pertanian yang kering menjadi sebuah tujuan wisata populer dengan olahraga air di waduk serta jalur hiking dan bersepeda di sekitar pedesaan.
ADVERTISEMENT
Beberapa penduduk desa dengan gigih ingin kembali membangun desa tersebut seperti semula. Mereka mulai memperbaiki dan membuat bangunan baru sedikit demi sedikit. Bahkan, catatan densus pernah mencatat, bahwa Celles sebenarnya tidak ditinggalkan begitu saja. Dari 60 penduduk, ada sekitar 5 orang yang masih bertahan di sana pada tahun 1975. Kemudian, populasinya naik kembali hingga menjadi lebih dari tiga puluh orang.
Sumber: aworkstation.com | reddit.com | amusingplanet.com