news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Pembuatan Terowongan Vespasianus Titus yang Inovatif nan Efektif

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 November 2020 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sekitar tahun 300 SM, Seleucus I mendirikan Kota Seleucia Pieria (Seleukia), di pantai tenggara Turki saat ini. Terletak di utara muara Sungai Orontes dan di kaki Pegunungan Amanus, dia memberinya nama "Pieria" karena tempat itu mengingatkannya pada suatu wilayah di Makedonia dengan nama yang sama.
ADVERTISEMENT
Seleucia Pieria segera menjadi pelabuhan utama dan merupakan tempat strategis untuk mengontrol wilayah Suriah. Untuk alasan ini, pada tahun 64 SM, wilayah Suriah ditaklukkan oleh pasukan Pompey; dan dimasukkan ke dalam Kekaisaran Romawi.
Dari Pegunungan Amanus, aliran sungai mengalir ke Seleucia Pieria, melintasi tembok (yang mempunyai garis keliling sepanjang 12 kilometer), dan mengalir melalui pusat kota dan mengalir ke laut di area pelabuhan. Pada awalnya hal ini tidak menjadi masalah, tetapi setelah beberapa dekade, sedimen yang terbawa sungai mulai menumpuk di pelabuhan, sehingga perlu dilakukan pengerukan secara teratur. Masalahnya diperparah ketika air sungai naik dan sering terjadi banjir.
Lalu, pada abad ke-1 Masehi, ketika Vespasianus menjadi kaisar, diputuskan perubahan jalur aliran sungai. Mengubah aliran air sungai dari aliran yang memasuki pusat kota menjadi aliran yang mengililingi kota. Lantas sebuah bendungan pengalihan dan saluran yang melewati dua terowongan buatan pun dirancang. Panjang terowongannya mencapai 875 meter, semuanya digali di bebatuan.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan itu tidak dapat diselesaikan semasa hidup Vespasianus; dan dilanjutkan oleh putranya, Titus. Pembangunannya baru selesai pada abad ke-2 M di bawah Kekaisaran Antoninus Pius.

Rancangan detail nan luar biasa efektif

Wikimedia Commons
Bendungan ini terbuat dari batu dengan tinggi 16 meter (sekarang berkurang menjadi 4 meter karena akumulasi endapan aluvial), lebar 5 meter dan panjang total 175 meter, dan terletak 44,3 meter di atas permukaan laut. Dilengkapi dengan tanggul dangkal sepanjang 126 meter yang mengarah ke hulu. Bendungan juga diikuti oleh saluran pendekatan, yang panjangnya 55 meter dan menyatu dengan gerbang ke bagian pertama terowongan. Bentuk salurannya persegi panjang dan diukir dari batu kapur.
Bagian pertama terowongan berbentuk kubah dengan gerbang berukuran tinggi 5,8 meter dan lebar 6,3 meter, dan mempunyai panjang 90 meter. Tiga meter setelah gerbang, penampang terowongan berubah menjadi bentuk hampir persegi panjang — lebar 6,9 m dan tinggi 6,5 m di saluran keluar.
ADVERTISEMENT
Saluran kedua, panjang 64 meter dan tinggi 25 hingga 30 meter, menghubungkan bagian pertama terowongan ini dengan yang kedua. Bagian kedua terowongan memiliki panjang 31 meter, lebih lebar dan lebih tinggi di pintu masuk (7,3 meter) daripada di pintu keluar (lebar 5,5 meter dan tinggi 7 meter).
Kedua terowongan memiliki saluran transportasi mata air kecil yang diukir di dinding kiri, lebar 0,4 meter dan tinggi 0,3 meter.
Di pintu keluar bagian kedua terowongan terdapat lengkungan saluran air yang melintasi saluran pembuangan. Saluran ini memiliki panjang 635 meter. Kapasitas hidrolik sistem memiliki kapasitar sekitar 70 meter kubik per detik, untuk terowongan adalah 150 meter kubik per detik.
Luar biasanya, seluruh sistem itu dibangun hanya dengan menggunakan tenaga manusia, untuk melindungi kota dari banjir dan mencegah pendangkalan pelabuhan. Sistem air sekaligus memenuhi kebutuhan air kota selama musim panas.
ADVERTISEMENT
Arkeolog Prancis, Victor Chapot, yang mengunjungi peninggalan bersejarah ini pada awal abad ke-20, menemukan bahwa kanal, yang melengkung tajam ke barat, ternyata rusak. Menurut dia, celah pada saat itu tidak mungkin berasal dari alam; dan dia yakin itu dibuat dengan sengaja selama invasi ke wilayah Arab.
Rujukan: