Cono de Arita, Indahnya Kematian Gunung Berapi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
8 Januari 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: commons.wikimedia.org
Di dekat perbatasan Salar de Arizaro, sekitar 70 kilometer dari Desa Tolar Grande, terdapat dataran garam terbesar kedua di Argentina dan yang keenam terbesar di dunia. Di sana pula, berdiri sebuah piramida vulkanik aneh berawarna cokelat gelap yang disebut Cono de Arita.
ADVERTISEMENT
Secara etimologi, Cono de Arita berasal dari dua kata dalam dua bahasa berbeda, yaitu 'cono' yang dalam bahasa Spanyol diterjemahkan sebagai 'kerucut'; 'arita' yang berarti 'tajam' dalam bahasa Aymara.
Kerucut yang hampir sempurna itu tiba-tiba muncul pada awal abad ke-20 sebagai gunung berapi kecil. Akan tetapi, tak lama kemudian mati karena tidak memiliki cukup kekuatan untuk mengeluarkan lava juga tak sanggup mengembangkan kawah. Saat kemunculannya ini, sang gunung turut membawa lapisan garam hitam sebagai struktur utamanya. Kemudian, seiring waktu, warna garamnya mulai berubah menjadi cokelat.
Cono de Arita tampil sangat mencolok di tengah dataran garam Salar de Arizaro yang berwarna cerah. Kerucut setinggi 122 meter ini juga, menurut para arkeolog, pernah dijadikan pusat pelaksanaan upacara oleh pribumi lokal sebelum kedatangan Suku Inca.
ADVERTISEMENT
Sumber: unusualplaces.org | amusingplanet.com