Dahulu, Ada Pajak Lisensi untuk Menonton Televisi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2020 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siaran gratis dinikmati oleh semua rakyat telah menjadi salah satu keunggulan dan alasan mengapa setiap orang ingin memiliki televisi di rumahnya. Dengan adanya televisi, kamu bisa mendapatkan berbagai informasi penting atau hanya untuk sekadar menikmati hiburan. Tak perlu repot mengeluarkan biaya untuk streaming; tak perlu khawatir akan kuota data, kamu hanya perlu duduk santai dan menikmati.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, kehadiran televisi telah memanjakan banyak orang itu rupanya tidak semurah yang kita rasakan. Setidaknya di beberapa negara pada masa lalu, memiliki televisi berarti juga melibatkan lebih dari satu jenis biaya.
Pertama, kamu harus mengeluarkan uang untuk membeli perangkat itu sendiri. Kedua, kamu juga diwajibkan untuk membayar biaya berlangganan saluran televisi ataupun streaming online, serta biaya listrik. Dan terakhir, adanya pajak yang harus dibayar untuk kepemilikan televisi, terutama jika kamu tinggal di Eropa.
Contoh kasusnya ialah di Britania Raya, di mana banyak orang telah dipaksa untuk membayar biaya wajib berlangganan televisi. Semua uang yang terkumpul kemudian disalurkan ke BBC (British Broadcasting Corporation). Adapun perizinan televisi ini dimaksudkan untuk mendanai layanan penyiaran publik, bagi orang-orang yang memiliki televisi dan ingin memiliki saluran di dalamnya. Penerapan yang dilakukan juga tergantung pada apa yang diterima, misalnya adanya perbedaan biaya untuk televisi berwarna dan hitam putih.
Lisensi televisi di Kanada | Wikimedia Commons
Selain di Britania Raya, ada banyak sekali saluran televisi milik negara yang pendapatannya pada masa lampau juga didapat melalui pajak ini. Lisensi tersebut awalnya dikenal sebagai lisensi nirkabel, tapi beberapa negara lain juga membuat lisensi televisi tambahan yang terpisah, dan yang lainnya menaikkan biaya lisensi radio untuk menutupi biaya penyiaran televisi.
ADVERTISEMENT
Ya, mendengarkan radio juga pernah diharuskan membayar biaya lisensi. Kasus ini telah lumrah terjadi di Eropa. Negara di luar Eropa yang menerapkan pajak ini adalah Korea Selatan, Pakistan, Jepang, Ghana, Namibia, dan Afrika Selatan. Dahulu, negara-negara tersebut malah memiliki lebih banyak kebijakan terkait siaran radio, namun beberapa telah dihapuskan.
Lisensi radio BBC | Wikimedia Commons
Adanya biaya lisensi yang harus dibayarkan telah membuat banyak konsumen menghindar dan "bersembunyi" dengan berbagai cara, seperti dengan tidak pernah memasang antena di luar rumah. Sekitar 5 persen pemilik televisi di Inggris bahkan tidak pernah membayar biaya tersebut.
Tingkat penghindaran tertinggi juga terjadi di Polandia, dengan lebih dari 65 persen pemilik televisi menghindari untuk membayar tagihan mereka. Menyadari akan hal ini, pemerintah Polandia lantas mempertimbangkan untuk menghapus lisensi televisi dan mendanai penyiaran publik tersebut dari pajak umum.
ADVERTISEMENT