Dampak Buruk Tato untuk Tubuh

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2019 23:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Jika Anda melihat kelenjar getah bening orang penuh tato, Anda akan melihat sesuatu yang sangat janggal yaitu kandungan logam berukuran mikroskopis. Hal tersebut sudah diketahui sejak lama. Penatoan akan berimbas banyaknya partikel logam yang masuk ke dalam tubuh, terutama darah.
ADVERTISEMENT
Partikel logam tersebut akan menyebar sampai mereka tertangkap oleh sistem kekebalan tubuh, nodus limfa - organ tubuh untuk memfilter partikel asing dan berisi sel darah putih. Kandungan logam yang terpompa bisa ditemukan di beberapa bagian tubuh, seperti di ketiak, selangkangan, dan leher. Sebelumnya diasumsikan kontaminasi itu berasal dari tinta, tetapi sebuah penelitian baru menunjukkan ada penyebab lainnya.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa jejak nikel dan kromium yang ditemukan di kelenjar getah bening orang yang bertato sebenarnya berasal dari jarum pistol tato, seperti yang dilaporkan dalam Particle and Fiber Toxicology Journal. “Ini bukan hanya persoalan kebersihan tempat penatoan, sterilisasi peralatan atau bahkan tentang pigmen. Sekarang kami menemukan bahwa pemakaian jarum juga berdampak pada tubuh Anda, ”jelas Hiram Castillo, salah satu penulis penelitian.
ADVERTISEMENT
Tim, yang dipimpin oleh para peneliti di Institut Federal untuk Penilaian Risiko di Jerman memulai pemeriksaan dengan mempelajari orang bertato dan tidak yang sudah meninggal. Di dalam jaringan kelenjar getah bening, mereka menemukan kandungan partikel besi, kromium, dan nikel yang berukuran mulai dari 50 nanometer hingga 2 mikrometer. Kelihatannya tidak banyak, tetapi partikel nano berpotensi lebih berbahaya daripada partikel yang lebih besar karena mereka memiliki rasio permukaan volume yang lebih tinggi dan dapat mengarah pada pelepasan unsur-unsur beracun yang mematikan.
Yang mengejutkan mereka, logam-logam ini bukan yang biasa ditemukan dalam tinta tato, sehingga mereka mulai mencari sumbernya di tempat lain. “Kami menguji sekitar 50 sampel tinta tanpa menemukan partikel logam seperti itu dan memastikan bahwa kami tidak mencemari sampel selama persiapan sampel. Kemudian kami berpikir untuk menguji jarum dan itu adalah momen 'eureka' kami,” tambah Ines Schreiver, penulis dan ilmuwan dari Institut Federal untuk Penilaian Risiko.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini dapat membantu menjelaskan mengapa tato kadang-kadang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Adapun implikasi kesehatan yang lebih luas dari memiliki kelenjar getah bening yang sarat dengan nanopartikel disebut masih belum jelas untuk saat ini. Saat ini, ada sedikit atau tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tato berhubungan dengan masalah kesehatan yang lebih luas, tetapi para peneliti berharap untuk menyelidiki jalan ini sedikit lebih jauh sebelum mengambil kesimpulan.
“Sayangnya, hari ini, kami tidak dapat menentukan dampak pasti terhadap kesehatan manusia dan kemungkinan pengembangan alergi yang berasal dari pemakaian jarum tato,” jelas Schreiver. “Ini adalah efek jangka panjang yang hanya dapat dinilai dalam studi epidemiologi jangka panjang yang memantau kesehatan ribuan orang selama beberapa dekade."
ADVERTISEMENT
Sumber: medicinenet.com| iflscience.com