Desa "Tak Berpenghuni" yang Kaya Akan Keindahan Seni Jalanan
Konten dari Pengguna
13 Desember 2019 9:35 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tepian Sungai Schedlt, Belgia, terdapat sebuah desa yang bernama Doel. Saat ini, Desa Doel sedang berada di bawah ancaman pembongkaran yang dilakukan oleh pemerintah sebagai imbas dari pengembangan area pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Desa Doel memang berlokasi sangat dekat dengan Pelabuhan Antwerpen. Rencana pembongkaran Desa Doel muncul setelah pada tahun 1970-an pemerintah memutuskan bahwa Pelabuhan Anterpen perlu diperluas dan sebagai konsekuensinya, Desa Doel dianggap perlu dibongkar agar lahannya bisa digunakan untuk membangun fasilitas pelabuhan.
Rencana pembongkaran desa kemudian menuai protes dari masyarakat setempat. Selama berpuluh-puluh tahun, masyarakat melakukan protes dan menahan dilakukannya pembongkaran. Meski demikian, pemerintah tetap tak mengubah rencananya dan penduduk tetap diharuskan pindah ke tempat lain.
Setelah konflik dan tarik-ulur, Desa Doel kini menjadi sepi dan hening. Kondisi lingkungan desa bahkan tampak kurang rapi dan terawat.
Banyak warga yang meninggalkan Desa Doel, namun ternyata ada pula pendatang baru yang hadir. Mereka adalah para seniman dari berbagai penjuru Eropa yang kemudian mengubah wajah doel menjadi lebih berwarna.
Para seniman yang datang tersebut menjadikan Desa Doel sebagai sarana untuk menuangkan jiwa seni mereka dan menggambari tembok-tembok yang ada dengan mural dan grafiti. Berbagai gambar yang penuh warna dan menakjubkan itu pun terpampang jelas.
ADVERTISEMENT
Namun bagaimanapun juga, keindahan seni jalanan di Desa Doel tak akan bisa dinikmati selamanya karena rencana pembongkaran kemungkinan akan segera dilakukan. Sekitar 200 warga yang sebagian besar adalah pemukim liar pun sudah menerima pemberitahuan pembongkaran sejak lebih dari dua tahun yang lalu.
Sumber: flickr.com |esmeekorremans.com |amusingplanet.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org