news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Balik Harga Rp 6 Triliun Lukisan Leonardo da Vinci

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
18 November 2017 5:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lukisan Leonardo da Vinci bukan hanya tentang mahakarya, ada kesombongan para kolektor dan keraguan ahli seni yang mempermainkan harganya jadi sangat mahal.
Foto: people.com
ADVERTISEMENT
Rabu lalu, ketukan palu lelang merupakan pertanda rekor dunia untuk sebuah lukisan berjudul Salvator Mundi. Bertempat di Christie’s New York, Amerika Serikat, menurut Time buah tangan Da Vinci terjual seharga 450,3 juta dolar (Rp 6 triliun) kepada pembeli yang tak disebutkan namanya.
Harga tersebut lebih dari dua kali lipat rekor sebelumnya untuk Les Femmes d’Alger karya Picasso, yang dua tahun lalu terjual 179,4 juta dolar. Apa sebenarnya yang membuat lukisan bisa semahal ini?
"Itu menjamin ketenaran," Thomas Campbell, mantan Direktur Metropolitan Museum of Art. "Seseorang berjudi bahwa lukisan tersebut akan menarik penonton seperti halnya Mona Lisa menarik kerumunan di Louvre."
Menunjukkan kegilaan dan eksistensi, telah jadi hal lumrah di kalangan orang kaya yang menyukai seni. "Ini adalah cerminan ketidakseimbangan yang dimainkan oleh orang-orang dengan kekayaan masif," kata Guy Jennings, Manajer Direktur Fine Art Group.
ADVERTISEMENT
Ada sedikit keraguan tentang keaslian Salvator Mundi, serta sempat beredar kabar lukisan tersebut bukan karya Da Vinci. Namun, dilansir The Guardian, para ilmuwan ahli Renaisans telah sepakat untuk mengatakan itu asli.
Juga meskipun kondisi lukisan (dibuat tahun 1500) itu dipertanyakan, dengan laporan telah 'dibersihkan' ulang, tapi kondisi pasar seni pada saat ini tak terlalu mempermasalahkannya. The Guardian Percaya, penekanan citra dan nama besar 'merek' seniman lebih dipentingkan.