Drvengrad, Desa Tradisional Palsu di Serbia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 November 2018 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Foto: commons.wikimedia.org
Beberapa kilometer dari perbatasan Bosnia dan Herzegovina, terletak desa kecil bernama Drvengrad yang merepresentasikan keasrian Serbia di pegunungan. Secara harfiah, Drvengrad berarti 'desa kayu', sebutan itu sepertinya diambil oleh Emir Kusturica lantaran dia membangunnya dari batang-batang pohon konifer yang banyak tumbuh di sana.
ADVERTISEMENT
“Saya kehilangan kampung halaman (Sarajevo) selama perang. Itulah mengapa saya ingin membangun desa sendiri,” kata Kusturica, yang medirikan Drvengrad pada 2004. Bagaimanapun, hanya Drvengrad yang paling sesuai dengan arsitektur tradisional Serbia pada saat ini dan mungkin satu-satunya yang tersisa.
Drvengrad memiliki gereja, perpustakaan, bioskop, beberapa restoran, dan toko, tetapi tak ada satu pun di antaranya yang berfungsi. Semuanya hanya rekayasa Kusturica untuk keperluan syuting dan penyelenggaraan Festival Film dan Musik Internasional.
Festival tersebut menekankan pembuatan film yang independen dan kreatif tanpa anggaran besar seperti blockbuster di Hollywood. Bahkan, Drvengrad cenderung berfungsi sebagai lawan untuk film-film modern yang dibuat untuk tujuan komersil semata, sebab sorotan festival juga dikhususkan untuk film box office dengan narasi buruk --seperti ulasan mereka tentang Die Hard 4.0 pada 2008.
ADVERTISEMENT
Sumber: kustendorf-filmandmusicfestival.org | www.lonelyplanet.com