Fatebenefratelli: Rumah Sakit Bersejarah bagi Umat Yahudi Italia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
12 April 2019 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Sebuah rumah sakit di Italia, bernama Fatebenefratelli, merupakan rumah sakit yang sudah berdiri sejak abad ke-16. Berada di sebuah pulau di tengah Danau Tiber, Fatebenefratelli merupakan rumah sakit yang dahulu khusus dibangun untuk epidemi penyakit menular.
ADVERTISEMENT
Di abad ke-17 Fatebenefratelli digunakan untuk mengarantina pasien penyakit kolera yang menyebar di Roma. Hingga pada tahun 1832, Fatebenefratelli menjadi rumah sakit yang aman bagi pasien penyakit epidemi yang membutuhkan perawatan khusus.
Memasuki abad ke-18, tepatnya saat musim gugur di tahun 1943, epidemi bernama ‘Syndrome K’ menyerang kota Roma, bersamaan dengan kekuasaan Fasis Jerman yang menyebar di Eropa, dan sedang mengumpulkan orang-orang Yahudi untuk dimasukkan ke Kamp Konsentrasi di Jerman.
Ratusan Yahudi di Italia dilarikan ke Fetebenefratelli, mereka diduga terkena penyakit Syndrome K. Namun tidak ada satu pun catatan maupun buku medis yang mencantumkan tentang penyakit Syndrome K. Gejalanya seperti batuk berkepanjangan, kelumpuhan, hingga menyebabkan kematian. Selain itu Syndrome K merupakan penyakit yang sangat menular.
ADVERTISEMENT
Para perawat dan dokter menjelaskan gejala Syndrome K kepada setiap orang yang ada di rumah sakit saat itu, baik pria, wanita, bahkan kepada tentara fasis yang berkeliaran di rumah sakit. Mereka panik, ketakutan, dan tidak ada satu pun yang berani mendekati ruangan para pengidap Syndrome K.
Begitulah bagaimana ratusan Yahudi di Italia dapat terhindar dari kematian dan kebengisan fasis Jerman. Syndrome K merupakan epidemi yang dibuat-buat dan bertujuan untuk menyelamatkan orang Yahudi di Italia dari kebengisan Nazi Jerman.
Itu kemudian menjelaskan mengapa tidak ada sama sekali penjelasan tentang Syndrome K di catatan maupun buku medis. Aktor dibalik Syndrome K adalah Giovanni Borromes, seorang kepala dokter di Fatebenefratelli.
Pada bulan Oktober 1943, Nazi memulai penangkapan dan pencarian para Yahudi yang berada di Roma. Ratusan Yahudi tersebut memilih Fatebenefratelli sebagai tempat persembunyian. Yakin akan ditemukan, Borromeo dengan dukungan dan bantuan para dokter memberikan identifikasi penyakit yang diberi nama ‘Syndrome K’ kepada ratusan Yahudi dan menyebarkan kabar mengerikan tentangnya.
ADVERTISEMENT
Nama Syndrome K diambil dari inisial nama belakang perwira Nazi Albert Kesselring, yang bertugas di Italia dan juga sekaligus menjadi nama dari perwira Nazi terakhir yang bertugas di Roma, Herbert Kappler.
Begitulah bagaimana ratusan Yahudi di Italia dapat terhindar dari kematian dan kebengisan fasis Jerman. Syndrome K merupakan epidemi yang dibuat-buat dan bertujuan untuk menyelamatkan orang Yahudi di Italia dari kebengisan Nazi Jerman.
Sumber: mentalfloss.com | amusingplanet.com| history.co.uk