Festival Makan Besar Khusus Monyet di Thailand

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
11 November 2019 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Lopburi Monkey Festival adalah lambang "terima kasih" terhadap monyet
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Lopburi Monkey Festival adalah lambang "terima kasih" terhadap monyet
ADVERTISEMENT
Setiap tahun di kota Lopburi, Thailand Tengah akan ada satu hari dimana seluruh kota dipenui oleh monyet. Tepatnya di Minggu terakhir bulan November, penduduk sengaja mengundang 3.000 ekor monyet berekor panjang untuk datang ke kotanya. Penduduk menyiapkan pesta meriah untuk para monyet dengan beberapa puluh menara buah dan sayuran yang berwarna warni, hampir semuanya berasa manis. Festival itu memang dirayakan untuk para monyet yang ada di kota sebagai lambang "terima kasih" namun makna dari festival tersebut lebih terasa jika anda mengetahui sejarah kota lopburi.
ADVERTISEMENT
Kota Lopburi teletak 93 mil dari bangkok, bukti arkeologis menegaskan bahwa lopburi telah dihuni lebih dari 3.000 tahun oleh leluhur Thailand. Itulah mengapa kota ini merupakan kota tertua dan paling bersejarah di Thailand, peninggalan situs kuno yang tak terhitung jumlahnya berada di kota ini berasal dari peradaban dan dinasti. Kota Lopburi di masa lalu dijuluki "kota kera", Monyet di lopburi telah berinteraksi dengan penduduk sejak zaman dahulu.
Selain itu, penghormatan masyarakat Thailand terhadap monyet diperkuat berdasarkan agama Hindu. Didalam ajarannya terdapat kisah epik yang berjudul Ramakien. Ramakien berasal dari bahasa Ramayana Sanskerta Hindu India yang diterjemahkan sebagai "Kemuliaan Rama." Kisah ini menceritakan seorang tokoh bernama Rama, ia adalah pangeran ilahi yang berjuang menyelamatkan istrinya, Sita, dari cengkraman raja iblis. Di puncak aksi dongeng, disebutkan ada tokoh yang dianggap sebagai dewa-raja monyet bernama Hanuman, ia membantu Rama menyelamtkan istrinya. Atas jasa dan kebaikan Lord Hanuman, para penganut kepercayaan Hindu di Thailand dan India selalu menyembah sosoknya yang menyerupai bentuk monyet. Itulah mengapa ada ribuan monyet di kota Lopburi dilindungi dan dihormati, mereka tinggal di antara hutan dan reruntuhan kekaisaran Khmer Kuno.
ADVERTISEMENT
Festival monyet pertama kali dilaksanakan pada tahun 1989 oleh pengusaha hotel Yongyuth Kitwattananusont dengan bantuan otoritas pariwisata Thailand. Selama bertahun-tahun, festival telah diperluas hingga mencakup sejumlah monyet-monyet besar. Biasanya pada minggu-minggu menjelang festival, penduduk kota akan memakai kalung berbentuk kacang mete sebagai bentuk "undangan" kepada para monyet.
Festival dibuka dengan tarian monyet oleh para penari yang mengenakan kostum monyet. Mereka akan menari di pusat reruntuhan Kuil Phra Prang Sam Yot yang berasal dari abad ke-13, dimana sekitar setengah dari monyet Lopburi tinggal disana. Tarian mendapatkan perhatian para kera, walaupun terdengar aneh tapi cara itu berhasil. Penduduk lokal selama bertahun-tahun telah mempelajari bagaimana mereka dapat mengundang perhatian monyet dalam festival.
Foto: Seekor monyet sedang asik meminum minuman bersoda yang disajikan di festival
Ketika festival dibuka ribuan monyet berdatangan dan mengambil bagian dari hadiah-hadiah yang diberikan penduduk. Ada lebih dari 8.000 ton buah dan makanan warna warni tersaji diatas meja panjang, dihiasi taplak merah dan ungu. Tidak hanya itu ada banyak makanan junk food berlimpah dari mulai nasi ketan, kue kering, dan makanan penutup Thailand. Beberapa monyet bahkan asik menegak botol-botol jus dan kaleng soda.
ADVERTISEMENT
Bayangkan betapa lucunya menyaksikan ribuan monyet memanjat piramida nanas, semangka, durian dan banyak lagi. Mengunyah pajangan buatan manusia disepanjang jalan dengan tingkah konyolnya, melompati meja dan sesekali bertengkar. Festival ini menyajikan moment foto yang menarik untuk para wisatawan yang datang.
Festival ini berkembang menjadi objek wisata yang sukses, Lopburi mulai mendapat manfaat dari banyaknya pengunjung dan meningkatnya liputan media. Selain bentuk "terima kasih" , festival ini menjadi ajang pertunjukan musik dan tarian yang semarak layaknya suasana karnaval. Penduduk Lopburi sengaja mengisi festival dengan highlight budaya, mereka percaya festival ini membawa kemakmuran dan keberuntungan bagi kawasan Lopburi, dan tentu pemandangan unik bagi para turis.
Sumber: theculturetrip.com | ripleys.com | magzter.com
ADVERTISEMENT
Sumber foto: commons.wikimedia.org