Forma Urbis, Peta Marmer dari Zaman Romawi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
14 Januari 2019 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ini adalah salah satu peta paling antik dalam sejarah manusia.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Telah cukup lama, para arkeolog dan sejarawan Eropa mencoba menyatukan peta yang hilang dari peninggalan Romawi Kuno. Laiknya teka-teki mosaik, hanya sekitar 10-15 persen bagian (dari ribuan fragmen) yang ditemukan selama berabad-abad.
Proses rekonstruksi peta yang disebut Forma Urbis dinilai sangat penting lantaran dipercaya mengandung informasi lengkap mengenai tata letak Roma Kuno di Italia. Bahkan, menurut Profesor Jennifer Trimble (peneliti sejarah Romawi) dari Universitas Stanford, mungkin inilah satu-satunya sumber kunci yang mampu memberi gambaran struktur terdetail.
Diperkirakan, Forma Urbis yang memiliki panjang 18 meter dan lebar 33 meter, itu mulai direncanakan pembuatannya sejak era Kaisar Vespasian (abad pertama Masehi) untuk memproyeksikan dan memperkuat citra publiknya di Temple of Peace. Namun, rencana jangka panjang ini terbengkalai usai sang kaisar meninggal.
ADVERTISEMENT
Produksi peta marmer tersebut baru dilanjutkan sekitar 150 tahun kemudian (awal abad ketiga) pada masa Kekaisaran Septimius Severus. Sayangnya, setelah Roma jatuh oleh serangan orang-orang Goth, Temple of Peace dihancurkan dan Forma Urbis terpecah berkeping-keping hingga tersebar di seluruh kota.
Sebagian kecil fragmen yang telah terkumpul dari Forma Urbis dapat kita lihat dalam gambar model tiga dimensi pada saat ini, beserta dengan deskripsi pada beberapa bagiannya. Para ilmuwan kesulitan menebak gambaran dari potongan marmer lainnya karena konstruksi perkotaan modern saat ini telah menutupi denah asli dari bekas Kota Roma Kuno.
Sumber: formaurbis.stanford.edu | archaeology.org