Foto Bulan yang Sempurna dari Tahun 1874

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
9 Desember 2018 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Foto: mit.edu)
James Nasmyth memang bukanlah astronom profesional, meski punya minat sangat bagus terhadap ilmu pengetahuan ini. Pria Skotlandia ini lahir pada 1807, kemudian dikenal sebagai seorang insinyur ternama yang meraih banyak kesuksesan atas berbagai inovasi mesin uap.
ADVERTISEMENT
Kekayaannya melimpah di usia yang masih relatif muda, sehingga dia dapat pensiun dengan nyaman saat berumur 48 tahun. Setelahnya, dia lantas mengejar gairah lain dalam hidupnya, yaitu di bidang fotografi dan astronomi.
Pada tahun 1874, usai selama puluh tahun mengamati permukaan bulan lewat Teleskop Cassegrain yang dimofidikasi oleh dirinya sendiri, Nasmyth lalu menulis buku The Moon: Considered as a Planet, a World, and a Satellite bersama seorang astronom profesional James Carpenter. Dua orang ini mengajukan beragam hipotesis tentang asal bulan, struktur internalnya, dan geologinya.
Itu adalah salah satu buku paling penting pada akhir abad ke-19, yang membahas bulan dengan sangat rinci yang dilengkapi dengan banyak diagram untuk mengilustrasikan ide-idenya. Namun yang begitu mengagumkan, buku tersebut disertai dengan kumpulan foto-foto detail dari permukaan bulan, dari jarak dekat, seakan Nasmyth dan Carpenter terbang ke luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Demi menciptakan foto sebagus itu, Nasmyth membangun model permukaan bulan dengan cermat dari plester (bahan tembok). Keakuratan desainnya dipandu oleh sketsa yang telah dia gambar selama mengintip bulan melalui teleskop. Kemudian, dia memotret model plester bulan dengan latar belakang berwarna hitam dan dengan pencahayaan kuat dari angel miring (untuk meniru sinar matahari).
Hasilnya sempurna, melewati batas zamannya. Potret bulan dari Nasmyth terbit ketika fotografi abad ke-19 masih dalam masa pertumbuhan dan belum ditemukan teknologi yang cocok untuk mengambil foto secara langsung melalui teleskop. Itu juga muncul hampir satu abad sebelum manusia pertama memijakkan kaki di bulan.
"Lebih realistis ketimbang gambar-gambar yang dapat dicapai oleh fotografi teleskop pada masanya," puji NASA terhadap karya Nasmyth. Sebagai penghormatan, NASA lantas menyematkan nama Nasmyth dan Carpenter pada dua kawah yang berada di bulan.
ADVERTISEMENT
Sumber: academia.edu | cambridge.org | esa.int