Gelombang Selancar Chicama, Paling Panjang Sedunia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
5 September 2018 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di Chicama, peselancar dapat berdiri di atas gelombang laut selama tiga sampai lima menit.
Foto: Chicama | Flickr/Jonathan
ADVERTISEMENT
Kabarnya, potensi surfing di Chicama pertama kali ditemukan pada tahun 1965 oleh peselancar asal Hawaii, Chuck Shipman. Dia sedang berada di pesat ketika melihat Chicama dalam pandangan pertama, seketika itu pula dia jatuh cinta pada tempat tersebut.
Chicama yang populer di kalangan peselancar itu berada di laut bagian barat Peru; memiliki gelombang yang diklaim sebagai terpanjang sedunia. Gelombang tersebut dibagi atas tiga spot, berdasarkan jarak tempuh titik pecahnya.
Gelombang pertama bernama 'Malpaso', biasanya baru pecah setelah 150 meter. Lalu, gelombang 'Keys' dapat menempuh jarak 600 meter. Kemudian, yang berada di perairan lebih dalam yaitu 'The point', yang panjang gelombangnya mencapai satu kilometer.
Pembagian spot gelombang itu, secara tidak langsung menjelaskan bahwa rata-rata gelombang di Chicama memang tidak saling terhubung. Peselancar tidak dapat mencapai pantai, dari tengah laut, hanya dengan menaiki gelombang tunggal.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada satu pengecualian langka yang disebut 'El Hombre', yakni ketika gelombang yang tingginya hampir dua meter muncul di area 'The point'. Inilah satu-satunya gelombang yang memungkinan peselancar dapat mencapai pantai dalam sekali pijakan; mereka akan berdiri di atas papan seluncur selama tiga sampai lima menit.
Foto: NBC News | The Inertia