Globe yang Menyatukan Dunia Nyata dan Metafisika

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
30 Desember 2018 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karya dari Elizabeth Cushee ini ditujukan untuk para astronom dan astrolog.
Inovasi desain globe berkembang pesat sejak Zaman Penjelajahan Bangsa Eropa pada awal abad ke-15 hingga akhir abad ke-17. Kala itu, replika bola-bola Bumi mulai dibuat agar muat dikantong dan diincar oleh para pelaut serta kalangan akademisi.
ADVERTISEMENT
Lazimnya, kebanyakan globe itu difungsikan untuk kepraktisan navigator saja (agar mudah dibawa kemana-mana) dan sedikit di antaranya yang ditujukan demi memesona esensi seni. Namun, ada pula globe yang diciptakan untuk tujuan keduanya, seperti karya dari Elizabeth Cushee, yang mengandung nilai kegunaan dan keindahaan dengan sama baiknya.
Secara nyentrik, Elizabeth menyajikan karya agar dikagumi oleh para astronom dan astrolog sekaligus. Globenya dibuat dalam dua lapisan, dengan ilustrasi atlas dunia nyata pada bagian inti globe dan metafisika rasi bintang pada cangkangnya.
Kartografi dan kosmologi berbaur dalam diameter bola Bumi yang hanya tiga inci itu, di mana dunia ramalan menjulang di atas tanah dan laut. Meskipun pada akhirnya globe Elizabeth masih tak dapat merukunkan astronomi dan astrologi, memeras semua detail dan informasi ke dalam ukuran paket yang begitu kecil tetaplah sebuah prestasi.
ADVERTISEMENT
Sumber: atlasobscura.com