Guorui Chen, Seniman yang Membuat Kerajinan dari Ribuan Butir Beras

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2020 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Facebook/Jean Kenny
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Facebook/Jean Kenny
ADVERTISEMENT
Guorui Chen tampaknya memandang beras dengan sesuatu yang lain. Alih-alih dimasak untuk dimakan, pria berusia 33 tahun ini malah memanfaatkannya sebagai bahan karya seni. Ia biasanya membuat berbagai miniatur, seperti hewan ataupun benda mati, yang terbuat dari ribuan butir beras yang ia rekatkan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, ia harus memisahkan beras-beras yang bagus dan yang sudah rusak. Ia memilih butir beras dengan panjang minimal 7 milimeter, harus berwarna putih, bening, lurus, dan tentunya tidak rusak. Di tangannya, buitran beras berubah menjadi pahatan berongga yang estetis. Jika dilihat memang seperti sambungan yang mudah patah, namun nyatanya kerajinan yang dibuatnya cukup kokoh untuk diangkat dan dipindahkan.
Chen lahir di sebuah desa kecil di pantai tenggara Tiongkok, tempat di mana seni ini berasal sekitar 150 tahun yang lalu. Ia kemudian menghabiskan beberapa dekade di Singapura. Lalu, saat ia kembali ke tanah kelahirannya pada tahun 2015 lalu, tidak ada lagi pengrajin yang mengerjakan seni kuno ini. Dari situlah, ia kemudian berniat untuk menghidupkan kerajinan yang sempat mati tersebut. Bahkan, ia juga sering membuat kontes tahunan dari sebuah seni butiran beras.
ADVERTISEMENT
Ada begitu banyak karya seni dari beras yang telah dihasilkan oleh Chen. Saat ini, ia baru saja menyelesaikan lebih dari selusin patung beras, mulai dari cangkir teh sederhana yang membutuhkan waktu setengah hari, hingga ayam jantan seukuran manusia dengan waktu satu bulan pengerjaan. Menurutnya, sejauh ini ayam jantan tersebut adalah karyanya yang paling membanggakan.
“Saya seperti printer 3D versi manusia. Saya selalu membayangkan banyak bentuk-bentuk di kepala saya, lalu saya mencoba untuk membuatnya dalam kehidupan nyata, melalui beras,” kata Chen.
Referensi: